Medan (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum (RSU) Adam Malik Medan, Sumatera Utara, merawat dua kakak beradik, Ali Jum`at (19) dan Maya Sarah (15), yang menderita penyakit kulit aneh.

Dirut RSUP H Adam Malik, dr Lukmanul Hakim, di Medan Kamis mengatakan, penyakit yang dialami dua bersaudara itu merupakan penyakit kulit Dystrophic Epidermolysis Bullosa yang disebabkan oleh faktor keturunan atau genetika.

Warga Desa Sukaramai Dusun IV Kecamatan Air Putih Indrapura Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut) itu menderita penyakit kulit Dystrophic Epidermolysis Bullosa sejak bayi.

"Biasanya, penyakit seperti itu penyebabnya keturunan atau genetik. Itu terbukti dari enam bersaudara, tiga anaknya mengalami penyakit yang sama," katanya saat melihat kondisi kedua korban.

Pihaknya tidak bisa memastikan apakah kedua bersaudara tersebut dapat sembuh total. Sebab, penanganannya terlambat hingga belasan tahun baru dibawa ke Rumah Sakit, meski penyakit itu sama sekali tidak menular ke orang lain.

"Bayangkan saja, mereka tidak dibawa ke RS hingga umurnya 19 tahun. Meski tidak bisa sembuh total, tapi mereka bisa dirawat. Ini bukan kasus langka atau aneh, ini sudah biasa. Tapi, karena terlambat ditangani makanya seperti aneh," katanya.

Menurut dia, bila kedua kakak beradik tersebut ditangani sejak dini maka pertumbuhan tulangnya akan bagus, begitu juga dengan ototnya dan bisa ditangani dengan sistem maintanance.

"Luka itu kalau tergesek sedikit akan menggelembung kemudian akan terkelupas. Gelembungnya itu berisi cairan, sehingga cenderung kurang protein. Kalau kurang protein berarti pertumbuhannya kurang," katanya.

Saat ditanyai masalah penanganan medis terhadap kedua kakak beradik tersebut, dokter spesialis kulit ini mengatakan, keduanya membutuhkan perbaikan fisik melalui perbakaikan kadar umum seperti gizi.

Sementara dokter yang menangani kedua korban, dr Wika, mengatakan, kedua pasien juga menderita lemah jantung karena anemia dan kekurangan protein, kalori, gizi berat dan infeksi. Makanya kondisinya seperti sekarang ini," katanya.

(KR-JRD/S019)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011