Jakarta, 21/4 (ANTARA) - Untuk mendukung percepatan program unggulan kelautan dan perikanan yang pro rakyat, yakni Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP),Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR), dan pengembangan kawasan Minapolitan, hari ini (21/4) di di kantor KKP Jakarta, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Apel Siaga bagi penyuluh perikanan pendamping program PUMP, PUGAR, dan pengembangan kawasan Minapolitan.

     Dalam sambutannya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad  menyatakan,apel siaga yang dihadiri oleh sekitar 200 orang tenaga pendamping ini merupakan program pengembangan sumberdaya manusia kelautan dan perikanan sebagai dukungan terhadap pelaksanaan program PUMP untuk budidaya perikanan di 300 Kabupaten/Kota, penangkapan ikan di 121 Kabupaten/Kota, pengolahan ikan di 53 Kabupaten/Kota, serta PUGAR di 40 Kabupaten/kota.

     Lebih lanjut Fadel, menjelaskan bahwa pencapaian indikator kinerja KKP berupa peningkatan produktivitas sektor kelautan dan perikanan serta keberhasilan program-program yang diluncurkan pada tahun 2011 tersebut bertumpu pada upaya pemberdayaan masyarakat, yang harus tertata dan sinergis dari tingkat pusat hingga daerah. Untuk pendampingan program PUMP, KKP menyiapkan  400 orang tenaga pendamping PUMP yang merupakan Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (PPTK), yang terdiri dari 342 orang PPTK perikanan budidaya, 18 orang PPTK perikanan tangkap, dan 40 orang PPTK untuk pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Selain 400 orang PPTK, KKP juga menyediakan 80 tenaga pendamping non PPTK untuk pemberdayaan usaha garam.

     Fadel menambahkan, selain pendampingan usaha, peranan penting dari tenaga penyuluh perikanan adalah terkait dengan teknologi, informasi dan kebijakan pemerintah di bidang kelautan dan perikanan melalui penyelenggaraan penyuluhan yang efektif. Untuk itu dalam menjalankan tugasnya, penyuluh perikanan membutuhkan kelengkapan sarana dan sebagai syarat dan harus dapat dipenuhi oleh pemerintah pusat dan daerah.

     Selain pendampingan oleh penyuluh perikan, keberhasilan program PUMP, PUGAR, dan pengembangan kawasan minapolitan, juga ditentukan melalui terciptanya kolaborasiyang baik antara peneliti dari perguruan tinggi, peneliti badan/lembaga riset, penyuluh perikanan, pelaku utama/pelaku usahaserta berbagai stakeholder lainnya, agar  penerapan inovasi teknologi, termasuk kemudahan  aksesibilitasnya dapat dirasakan oleh nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, serta petambak garam.

     Berdasarkan data hingga 11 April 2011, jumlah tenaga penyuluh perikanan dan tenaga pendamping adalah sebanyak 2.644 orang, yang terdiri dari 2.010 orang penyuluh PNS serta 634 orang PPTK. Apabila dilihat dari kebutuhan, sampai dengan Tahun 2014 dibutuhkan sedikitnya 15.350 orang tenaga penyuluh perikanan untuk menggerakkan sektor kelautan dan perikanan.

     Keberadaan penyuluh perikanan dan tenaga pendamping dipandang amat esensial untuk mendorong aktivitas pelaku utama dan pelaku usaha dalam meningkatkan pertumbuhan produksi dan produktivitas usaha kelautan dan perikanan nasional. Saat ini terdapat sekitar 6,5 juta orang pelaku utama usaha kelautan dan perikananyang lebih dari 90 persen diantaranya bergerak pada usaha skala mikro, dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang relatif rendah dalam memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan secara optimal.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Dr. Ir. Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP.0811836967)

Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011