Jakarta (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar, menyatakan optimismenya dengan masa depan organisasi Colombo Process yang beranggotakan 11 negara pengirim pekerja migran ke seantero dunia sekaligus peningkatan perlindungan kepada mereka.

"Saya gembira dengan hasil setingkat menteri keempat di Dhaka, Bangladesh, karena banyak kesamaan persepsi tentang pentingnya perlindungan pekerja migran, meski ada sedikit perbedaan pada penanganan krisis di timur tengah dan Afrika utara kemarin," kata Muhaimin di Singapura, Jumat, seusai menghadiri pertemuan CP di Dhaka 20-21 April 2011.

Colombo Process (CP) adalah forum konsultasi regional para menteri negara-negara pengirim tenaga kerja se-Asia yang sifatnya tidak mengikat (non-binding).

Anggota CP terdiri atas Afghanistan, Bangladesh, Cina, India, Indonesia, Nepal, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, Thailand dan Vietnam.

Pertemuan keempat ini merupakan tindak lanjut pertemuan ke-3 di Bali pada tahun 2005. Sebelumnya pertemuan perdana CP dilaksanakan di Colombo, Sri Lanka tahun 2003.

Muhaimin menjelaskan bahwa semua negara anggota sepakat perlunya penyiapan pekerja migran yang berkualitas agar mereka siap bekerja di luar negeri.

Ia mengemukakan pula, diperlukan perlindungan maksimal pada pekerja migran sejak direkrut, bekerja di negara tujuan dan kembali di tanah air.

Perbedaannya, menurut dia, hanya pada saat berbagi pengalaman dan solusi untuk menangani krisis politik seperti di Timur Tengah dan Afrika utara yang berdampak pada perbubahan pemerintahan di Tunisia, Mesir dan Libya.

Perbedaan itu muncul karena adanya perbedaan pengalaman di antara sesama negara anggota.

Indonesia yang memiliki sedikit pekerja migran di ketiga negara tersebut mengambil langkah taktis dengan memulangkannya melalui pesawat udara.

CP keempat di Dhaka secara garis besar memuat sejumlah tekad para menteri anggota CP untuk melaksanakan penempatan pekerja migran yang bermartabat, melindungi hak-hak mereka, memperhatikan kesejahteraannya dengan mempersiapkan mereka dengan baik.

Pertemuan juga memuat sejumlah rekomendasi yang terbagi dalam empat bagian, yakni pemenuhan hak, kesejahteraan dan martabat pekerja migran; pelayanan dan pengembangan kapasitas; tanggap darurat jika terjadi krisis di negara tujuan penempatan; dan memperkuat dialog dengan sesama negara pengirim dan mengintensifkan dialog dengan negara tujuan penempata.

Pertemuan CP kelima akan diadakan pada 2013, tetapi belum ditentukan negara mana yang menjadi tuan rumahnya.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Menakertrans dan didampingi oleh Wakil Tetap RI di Jenewa, Dian Triansyah Djani, dan beranggotakan Consuler PTRI Jenewa, Achsanul Habib, dan Duta Besar RI di Dhaka, Zet Mirzal Zainunddin.
(T.E007/A011)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011