London (ANTARA News) - KBRI Tunis memperpanjang posko perlindungan WNI di Kota Jerba, dekat perbatasan Tunisia-Libya, dari tanggal 20 April Menjadi 20 Mei 2011 mendatang.

Menurut Keterangan pers KBRI Tunis yang diterima Antara London, Sabtu perpanjangan dilakukan guna mengantisipasi masuknya WNI dari Libya ke Tunisia dan guna memastikan perlindungan bagi WNI yang melintasi perbatasan Ras Jedir dan Dehibat, dapat dilakukan dengan baik.

Sejak ditutupnya KBRI Tripoli sejak 27 Maret lalu , KBRI Tunis berhasil mengevakuasi 14 orang TKW dari 49 WNI yang telah dideteksi dan dihubungi.

KBRI Tunis akan melakukan berbagai upaya agar para TKW dapat segera dievakuasi dari Libya, meskipun menghadapi berbagai kendala dan hambatan, khususnya para majikan yang masih bersikeras untuk mempertahankan para TKW.

KBRI terus meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait yang dianggap penting antara lain, International Organization for Migration (IOM), United Nations High Commissioner for Refuges (UNHCR), Imigrasi Tunisia, NGO ADRA dan Komandan Militer Ras Jedir dan Dehibat guna menjamin keselamatan WNI.

Kebijakan tersebut dilakukan karena kondisi Libya yang terus memburuk dan membahayakan bagi WNI Libya sehingga upaya antisipasi bagi WNI yang melintasi perbatasan Tunisia-Libya perlu ditingkatkan.

Terkait dengan pemulangan WNI, KBRI Tunis telah kembali memberangkatkan tiga orang TKW ke Indonesia.

Para TKW dilepas oleh Duta Besar LBBP RI untuk Tunisia, Muhammad Ibnu Said, disaksikan jajaran Staf KBRI Tunis.

Ketiga TKW eks-Libya meninggalkan Tunis menuju Dubai pada hari yang sama pukul 14.30 waktu setempat, menggunakan penerbangan Emirates EK-748.

Ketiga TKW tersebut masing-masing Ainun Tasnin, tiba di Tunisia, Kenah BT Sahuri Dasman dan Nurhayati BT Nadi Tubal, dievakuasi dari Libya dengan bantuan pemilik gedung KBRI Tripoli, Muhamad Abdul Hafeez, yang mengutus orang kepercayaan yang juga kerabatnya untuk mengantar mereka menuju ke perbatasan Tunisia-Libya, di Ras Jedir.

Dalam acara pelepasan mewakili para TKW yang dievakuasi, Ainun, yang saat sampai di Tunis dalam keadaan agak sakit, dengan terisak tangis, mengucapkan syukur kepada Allah SWT dan terima kasih kepada pemerintah RI, khususnya Kemlu RI dan KBRI Tunis yang berhasil mengevakuasi dirinya dan kedua TKW lainnya dari Libya dengan selamat.

Dia juga berterima kasih atas penampungan, perlindungan dan pelayanan yang baik selama berada di Tunisia. Ia tidak menyangka bisa pulang ke tanah air dan bertemu dengan keluarga, mengingat kondisi di Libya sangat mencekam dan mengawatirkan.

Dubes RI dalam sambutannya, menyampaikan rasa terharunya, mendengar pengalaman dan penderitaan yang disampaikan para TKW sampai dapat dievakuasi dari Libya.

KBRI Tunis berupaya untuk memberi perlindungan yang maksimal kepada WNI di Libya untuk segera dievakuasi, karena keadaan di Libya diperkirakan makin memburuk.

Disampaikan pula agar para TKW yang berhasil dievakuasi tetap tabah dalam menghadapi cobaan. Atas nama Pemerintah RI, Dubes RI menyampaikan selamat jalan dan doa semoga semua WNI yang dievakuasi, sampai di Indonesia dengan selamat dan kembali bertemu dengan keluarga di tanah air.

Sampai dengan kepulangan tiga TKW tersebut, jumlah WNI Libya yang telah evakuasi dari Libya ke Tunisia dan dipulangkan ke Indonesia mencapai 574 orang.

KBRI Tunis terus mengupayakan agar para WNI khususnya TKW dapat dipulangkan meskipun menghadapi kendala dari para majikan TKW di Libya. (ZG/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011