Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sutradara film "Sang Pencerah", Hanung Bramantyo ingin berkoloborasi dengan para insan film di Malaysia untuk membuat karya film yang bercerita tentang "Melayu" sebab budaya Melayu merupakan kekayaan luar biasa, yang tidak dimiliki bangsa lain.

"Kekayaan budaya Melayu itu luar biasa, bahkan tidak dimiliki oleh bangsa Eropa maupun Amerika," kata Hanung (35) di sela-sela acara "Nonton Bareng dan bedah film "Sang Pencerah" yang digagas oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Malaysia (PPIM) di Aula Gedung Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Sabtu.

Oleh karenanya, lanjut dia, melalui kedekatan budaya ini, tentunya dapat semakin mempererat hubungan dua negara serumpun ini.

Hanung berpandangan sejumlah film bersama yang mengangkat tentang kejayaan bangsa melayu seperti Kerajaan Sriwijaya yang pada zamannya itu yang menguasai nusantara hingga ke Thailand akan menjadi sebuah karya yang menarik.

"Tidak hanya pembuatannya saja, tapi kita pasarkan bersama juga film-film tersebut khususnya untuk kawasan ASEAN seperti Singapura, Thailand dan beberapa negara lainnya," ungkap dia lalu menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang berupaya untuk menjalin silahturahmi dengan insan perfilman di Malaysia.

Sutradara muda harapan bangsa ini juga menginginkan kelak bisa dibuatkan festival film bersama atas hasil karya sutradara kedua negara termasuk para pemainnya.

"Kita bisa saling mengisi untuk membuat karya film tersebut. Di satu sisi, orang Indonesia menyutradarai film Malaysia, sebaliknya orang Malaysia menjadi sutradara film Indonesia. Kita juga bisa jadikan sutradara bersama," katanya.

Demikian pula dengan pemain ataupun tempat syutingnya bisa di dua negara sehingga dapat memperkaya karya film tersebut serta juga bisa digunakan untuk lebih memperkokoh jalinan persaudaraan antar bangsa serumpun.

Menurut dia, sebuah karya film itu sangat bagus untuk media promosi karena didalamnya terdapat unsur-unsur pesan yang bisa diserap oleh para penontonnya. Kita bisa sampaikan pesan-pesan yang sekiranya dapat lebih mempererat hubungan antar bangsa serumpun ini," ungkapnya.

Sementara itu, produksi film Indonesia sangat dimungkinkan untuk bisa memasuki pasar negara ini mengingat banyak kemiripan terutama dari segi bahasa dan budaya serta agama.

"Saya ingin film-film saya juga bisa diedarkan di negeri ini. Sekarang lagi mencari distributor yang mau memasarkan filmnya di sini," katanya.
(N004/Z002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011