Denpasar (ANTARA News) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menerima permintaan maaf  Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) menyusul insiden yang menimpa mobil gubernur saat konvoi ke Bedugul, Kabupaten Tabanan Sabtu pekan lalu  (23/4).

Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Bali, I Putu Suardhika di Denpasar, Selasa mengatakan, setelah menerima surat dari Ketua IMBI Bali perihal permohonan maaf tersebut, gubernur merespons positif dan memaafkannya.

"Pak Gubernur Mangku Pastika sudah memaafkan. Tetapi dengan catatan agar perbuatan tersebut tidak terulang lagi," katanya.

Ia mengatakan, siapapun mengunakan jalan raya harus mengikuti aturan dan rambu-rambu berlalu lintas sehingga tidak merugikan masyarakat.

Suardhika mengatakan, pemerintah Provinsi Bali bekerja sama dengan kepolisian dan instansi terkait akan menggelar operasi penertiban surat-surat yang berkaitan dengan motor moge.

"Kita akan usut keberadaan moge tersebut karena disinyalir moge itu tidak memiliki dokumen alias bodong," janjinya.

Dia mengatakan, moge yang tidak memiliki surat-surat atau bodong yang berkeliaran di Bali diperkirakan mencapai 250 unit.

"Moge ini yang kita akan bidik mengenai surat-surat atau dokumen kepemilikannya," kata Suardhika.

Ditanya kapan permintaan Ketua IMBI Bali untuk bertatap muka dengan Gubernur Mangku Pastika diterima, Suardhika mengatakan, masih mencari waktu yang tepat.

"Kami masih melihat jadwal Gubernur Bali untuk bertatap muka dengan IMBI. Karena jadwal acara gubernur masih cukup padat," ujarnya.

Ketua IMBI Bali Ariyono secara resmi melayangkan surat permintaan maaf kepada Gubernur Bali atas insiden yang dilakukan anggota IMBI dalam surat resmi IMBI Nomor 0425/IMBI/IV/2011.

"Kami sudah mengirimkan surat resmi kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika untuk meminta waktu beraudiensi, namun hingga saat ini belum ada jawaban. Karena itu kami perlu meminta maaf kepada gubernur melalui media massa sambil menunggu kesediaan waktu dari Gubernur Pastika," katanya.(*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011