Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang jatuh pada perdagangan sesi Kamis pagi, dihantam oleh kekhawatiran tentang varian virus corona Omicron dan kecenderungan sikap hawkish Federal Reserve AS, tetapi mengurangi sebagian besar kerugian ini karena perburuan harga murah di saham-saham berkualitas.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) tergelincir 0,54 persen menjadi diperdagangkan di 27.780,02 poin pada pukul 00.45 GMT, setelah merosot 1,04 persen di awal perdagangan.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas kehilangan 0,40 persen menjadi diperdagangkan di 1.929,43 poin, tetapi melayang di atas level terendah intraday tiga bulan pada Rabu (1/12/2021) di 1.914,93 poin.

Investor resah atas kerusakan ekonomi dari varian virus corona Omicron, dengan Amerika Serikat menjadi negara terbaru yang melaporkan sebuah kasus.

"Pasar bereaksi sedikit emosional terhadap... Omicron. Kemarin, saham AS jatuh ketika pasar mendengar tentang hanya satu orang yang mendapatkannya di AS, seolah-olah itu lebih penting daripada 534.000 orang mendapatkan pekerjaan menurut laporan ADP," kata Norihiro Fujito, kepala strategi investasi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities.

“Namun pada level pasar saat ini, investor saham-saham undervalued siap membeli saham yang memiliki prospek bagus,” ujarnya.

Hambatan lain adalah setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada Selasa (30/11/2021) bahwa pembuat kebijakan akan membahas penghentian lebih awal untuk stimulus bank sentral.

Saham maskapai penerbangan mendapat pukulan baru setelah mereka menangguhkan reservasi baru untuk penerbangan internasional ke Jepang hingga akhir Desember atas permintaan pemerintah. Japan Airlines merosot 2,7 persen, sementara ANA Holdings turun 1,5 persen.

Operator kereta melemah, dengan saham East Japan Railway kehilangan 2,6 persen dan Keisei Electric Railway jatuh 2,0 persen ke level terendah satu tahun.

Begitu pula saham Mitsubishi Chemical anjlok 8,9 persen setelah investor mengabaikan rencana perusahaan untuk memisahkan operasi petrokimia dan karbonnya.

Di sisi lain, saham-saham defensif seperti pembuat obat dan beberapa saham yang berorientasi pada pertumbuhan menarik perburuan harga murah.

Ono Pharmaceutical terangkat 2,4 persen, sementara Astellas Pharma naik 1,7 persen. Pembuat sistem otomasi industri SMC menguat 1,1 persen, sementara pembuat sepeda Shimano melonjak 2,6 persen.

Baca juga: Saham Jepang naik setelah 3 hari jatuh tertekan kekhawatiran Omicron
Baca juga: Saham Jepang berakhir turun, Moderna picu ketakutan atas virus Omicron
Baca juga: Nikkei ditutup jatuh terendah 1,5 bulan, tertekan kekhawatiran Omicron

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021