"Pemerintah harus dengan tegas melawan gerakan itu. Siapapun yang berbuat harus ditangkap agar tidak semakin meresahkan masyarakat."
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden RI periode 2004-2009, M. Jusuf Kalla, menilai pemerintah harus segera menyelesaikan kasus pencucian otak yang dilakukan kelompok Negara Islam Indonesia (NII) karena gerakan ini sangat berbahaya.

"Pemerintah harus dengan tegas melawan gerakan itu. Siapapun yang berbuat harus ditangkap agar tidak semakin meresahkan masyarakat," katanya usai mengikuti seminar "Membedah Pemikiran dan Langkah Ekonomi Mr. Sjafruddin Prawiranegara," di Gedung Pusat Pengembangan Manajamen (PPM), Jakarta, Rabu.

Menurut Jusuf Kalla, dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) gerakan radikal seperti ini sangat membahayakan bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain menangkap pelaku, ia menilai, langkah konkrit yang juga harus ditempuh untuk menyelesaikan masalah itu adalah bagaimana pemerintah dan masyarakat mampu melawan pikiran-pikiran dari pihak-pihak yang melakukan aksi pencucian otak itu.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR-RI dari Fraksi PPP, Ahmad Yani, berpendapat salah satu pola yang efektif menangkal aksi pencucian otak ini adalah pendekatan melalui partai politik berbasis Islam.

Ia menduga, adanya gerakan-gerakan ekstrim saat ini lebih dipicu ketidakpuasan kelompok tertentu yang ingin menyampaikan aspirasi bagaimana syariat-syariat Islam dilaksanakan di Indonesia namun tidak tersalurkan.

"Parpol berbasis Islam melalui forum-forum diskusi bisa masuk lebih jauh untuk meluruskan bagaimana pemahaman dan pengajaran Islam yang benar," ujarnya.

Namun, ia juga mengemukakan, hal yang juga tidak kalah penting adalah pendekatan yang dilakukan dari lingkungan keluarga.

"Pemahaman keagamaan di lingkunan keluarga dapat menjadi basis yang kuat untuk menangkal berbagai doktrin yang selama ini justru merugikan kalangan Islam sendiri," ujarnya.
(T.R017)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011