Yogyakarta (ANTARA News) - Gempa 5 skala richter yang terjadi Jumat dini hari pukul 00.41 WIB yang berlokasi di 132 kilometer barat daya Bantul, Yogyakarta, tidak mempengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Merapi.

"Gempa tektonik yang terjadi pada dini hari tadi, sampai sekarang tidak mempengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Merapi," kata Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Sri Sumarti di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, aktivitas Gunung Merapi sampai saat ini tetap dinyatakan dalam status Waspada dan masih tetap fluktuatif, termasuk adanya suara gemuruh yang didengar warga.

BPPTK, lanjut dia, bertugas untuk selalu melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Merapi, dengan melakukan evaluasi dari hasil pengamatan satu pekan sekali.

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan sejak awal pekan terakhir April hingga Kamis (28/4), telah terjadi satu kali gempa vulkanik dalam, dua kali vulkanik dangkal, 39 kali guguran dan 69 kali gempa multifase.

Aktivitas vulkanik tersebut cenderung meningkat apabila dibanding pekan lalu, yaitu terjadi sebanyak tiga kali gempa vulkaning dangkal tanpa disertai vulkanik dangkal, 18 kali guguran dan 46 kali gempa multifase.

"Sampai sekarang pun, kami belum dapat mengetahui kapan akan menurunkan status Gunung Merapi tersebut menjadi normal. Yang penting, aktivitasnya akan selalu kami pantau, tidak hanya kegempaannya, tetapi juga segala aspek yang berhubungan dengan aktivitas gunung termasuk lahar dingin," katanya.

Sementara itu, gempa yang terjadi di barat daya Bantul tersebut terjadi pada kedalaman 10 kilometer (km) dan tidak berpotensi menyebabkan tsunami.

"Sampai sekarang pun, tidak ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY Tony Agus Wijaya.

(E013/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011