Jakarta (ANTARA News) - Sekjen DPR Faisal Djamal menegaskan pagar Gedung DPR/MPR setinggi tiga meter yang dibuat sangat kokoh telah memperhatikan aspek estetika selain keamanan sehingga keberadaannya tidak akan dirobohkan. "Pembangunannya sudah memperhatikan aspek estetika, kenyamanan dan aspek keamanan," katanya kepada wartawan di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu, menanggapi sorotan sejumlah pihak terhadap pembangunan pagar yang anggarannya sebesar Rp2,1 miliar itu. Sebelumnya Ketua MPR, Hidayat Nurwahid dan Wakil Ketua MPR, AM Fatwa mengecam pembangunan pagar tersebut yang dinilai terlalu tinggi dan rapat sehingga menimbulkan kesan angker. Sejumlah anggota DPR juga mengecam model pagar yang diterapkan untuk gedung tersebut dan terkesan menjauhkan wakil rakyat dengan publik. Sedangkan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Baharuddin Aritonang mengusulkan agar BPK melakukan audit terhadap dana yang digunakan untuk membangun pagar tersebut. Faisal Djamal menyatakan dirinya siap diperiksa berkaitan dengan penggunaan dana untuk pembangunan pagar gedung MPR/DPR. "Kami siap apabila ada pemeriksaan. Silahkan saja," katanya. Faisal mengatakan, pembangunan pagar itu direncanakan tidak hanya sebatas pagar depan, namun juga mengelilingi gedung MPR/DPR sepanjang lebih dari 1.200 meter, yang 750 meter di antaranya untuk pagar belakang dan 530 meter untuk pagar depan. "Pagar ini sudah direncanakan sejak tahun 2004 setelah terjadi ledakan di gedung MPR/DPR," katanya. Menko Polkam saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono bersama pimpinan DPR membicarakan aspek keamanan untuk gedung MPR/DPR. Kemudian Sekjen merancang pagar depan dengan dana yang diajukan sebesar Rp5 miliar dan disetujui pemerintah Rp2,1 miliar. Sedangkan pagar belakang yang akan dibangun dialokasikan Rp3,1 miliar. Dia menyatakan, pagar yang ada telah dirancang sedemikian kuat karena selama ini para demonstran sering merobohkan pagar dan pintu. Pagar itu dirancang juga tidak untuk memisahkan rakyat dengan wakil rakyat. Dia menambahkan, pagar lama DPR kurang memperhatikan estetika karena terdapat kawat berduri yang mengelilingi gedung. Dengan pagar baru maka penggunaan kawat berduri tidak diperlukan. Faisal mengaku pihaknya sudah meminta izin kepada Pemda DKI Jakarta untuk membangun pagar setinggi tiga meter itu. Rancangan pagar tersebut juga telah disatukan dengan kepentingan kawasan Senayan terutama terkait dengan Gelora Senayan. "Dana pembangunan pagar yang digunakan sebesar Rp1,9 miliar, kelebihan Rp200 juta dikembalikan ke kas negara," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006