Dehiba, Tunisia (ANTARA News/Reuters) - Pasukan yang setia kepada Muamar Gaddafi terlibat pertempuran melawan pemberontak di sekitar kota Wazin di perbatasan Libya-Tunisia.

Seorang koresponden Reuters di perbatasan di wilayah Tunisia mengatakan ia dapat mendengar suara tembakan artileri dan senjata ringan.

Ia mengatakan penjaga perbatasan Tunisia telah menutup tempat penyeberangan perbatasan Wazin-Dehiba dan mengungsikan warga dari daerah tersebut.

Pemimpin Libya Muamar Gaddafi telah selamat dari serangan udara NATP terhadap satu rumah di Tripoli yang menewaskan putra bungsunya, Saif al-Arab, dan tiga cucunya, kata seorang juru bicara pemerintah, Ahad.

Para pejabat Libya membawa wartawan ke rumah itu, yang telah diserang oleh tiga rudal. Atap rumah tersebut berlubang di beberapa tempat, sehingga batangan besi tegantung di antara bongkahan beton.

"Apa yang kita saksikan sekarang adalah hukum rimba," kata juru bicara pemerintah Mussa Ibrahim pada suatu taklimat. "Kami kira sekarang jelas buat semua orang bahwa apa yang sedang terjadi di Libya tak ada kaitannya dengan perlindungan bagi warga sipil."

Korban jiwa tersebut belum dikonfirmasi secara terpisah. Tapi semua itu jelas akan menambah tekanan atas NATO --yang membantah persekutuan Barat tersebut "mengincar keluarga Gaddafi-- dari penentang misi itu. Para penentang agresi NATO mengatakan tindakan tersebut telah keluar dari mandat PBB untuk melindungi warga sipil.

Peristiwa itu juga memperlihatkan kerentanan Gaddafi sendiri.

Pertempuran dalam perang saudara di Libya, yang berkembang dari protes bagi pembaruan politik yang lebih besar yang telah meluas ke seluruh dunia Arab, telah mencapai kebuntuan dalam beberapa pekan belakangan. Kedua pihak belum mampu mencapai pukulan yang menentukan.(*)

(Uu.C003/H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011