Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah mengatakan, inflasi Januari 2006 harus diwaspadai mengingat adanya program Bantuan Langsung Tunai (BLT) serta siklus awal tahun. "Bulan Januari ini, inflasi harus diwaspadai karena hal-hal tadi dan itu berdasarkan pengalaman inflasi Januari agak tinggi hingga 1,1 persen," katanya, sebelum rakor terbatas di Departemen Keuangan, Jakarta, Rabu. Namun, Burhanuddin tidak menjelaskan berapa perkiraan inflasi Januari ini dan upaya yang dilakukan BI dan pemerintah untuk mengatasinya. Sementara itu, Menko Perekonomian Boediono mengatakan, inflasi di Januari justru tidak perlu dikhawatirkan karena kegiatan APBN dan APBD masih rendah. "Jadi, tidak ada masalah. Nggak usah terlalu khawatir mengenai Inflasi," ujarnya. Dijelsakanya, pada awal-awal tahun permintaan kegiatan ekonomi biasanya relatif lemah. Pemerintah memang berusaha untuk mendongkrak permintaan di masyarakat dengan mempercepat penyaluran DIPA ke semua propinsi. Sebelumnya, BI memperkirakan laju inflasi masih tetap tinggi pada semester pertama 2006 dan akan terus menurun hingga akhir tahun dan diperkirakan pada posisi tujuh hingga sembilan persen.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006