Jakarta (ANTARA News) - DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) berharap peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada (2/5) agar dijadikan momentum untuk melakukan rekontruksi atas Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) agar lebih mengedepankan pendidikan bagi pembentukan karakter.

Penilaian itu dilontarkan Ketua Umum DPP KNPI Ahmad Doli Kurnia dalam siaran persnya, di Jakarta Selasa (3/5).

"Perlu ada rekonstruksi bagi sistem pendidikan kita, terutama pada pendidikan dasar agar lebih mengedepankan paradigma pendidikan yang berbasis pembangunan karakter bangsa. Ini untuk mengantisipasi berkembangnya kerusakan moral dan semakin meluasnya penyakit sosial masyarakat seperti korupsi, terorisme, dan radikalisme," ujarnya,

Pria yang akrab disapa Doli itu mengakui bahwa sistem pendidikan nasional saat ini yang berbasis kompetensi, dalam perspektif tertentu memang bisa menghasilkan anak-anak Indonesia yang pintar.

Bahkan banyak catatan prestasi yang ditorehkan para pelajar Indonesia di tingkat internasional karena hampir di setiap kompetisi ilmu pengetahuan baik tingkat regional seperti di ASEAN, Asia maupun internasional, wakil Indonesia selalu menyabet medali.

Sayangnya, prestasi itu seolah tenggelam dengan berbagai kasus korupsi dan aksi teror yang tiada habisnya. Artinya, lanjut Doli, kecerdasan dan kepintaran saja tidaklah cukup untuk membangun bangsa. "Manusia Indonesia yang pintar itu juga harus berkarakter," katanya.

Oleh karena itu, Doli meyakini rekonstruksi Sisdiknas bisa menjadikannya sebagai filter bagi dampak negatif serbuan globalisasi. "Jangan sampai mudah terpengaruh dan menjadi bangsa yang tidak memiliki karakter," tegasnya.

Hanya saja, Doli juga menyebut ada faktor lain yang turut memengaruhi pembentukan karakter bangsa. "Sistem pendidikan yang baik itu harus dibarengi dengan kepemimpinan yang kuat," demikian Ahmad Doli Kurnia.(*)
(R009/K004)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011