Jakarta (ANTARA News) - PT Matahari Departemen Store Tbk berencana akan membuka delapan hingga 10 gerai baru pada tahun 2011 dengan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp450 miliar yang bersumber dari kas internal perusahaan.

"Capex 2011 kita anggarkan Rp450 miliar, sebagian besar digunakan untuk buka gerai baru dan renovasi gerai lama. Penambahan gerai baru tahun ini sekitar 8-10 gerai," papar Chief Financial Officer (CFO) Matahari Departemen Store Richard Gibson saat paparan publik di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, rencana pembukaan gerai baru tersebut akan dilakukan pada kuartal kedua tahun ini, di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi dengan jumlah investasi yang bervariasi sekitar Rp20 milair hingga Rp30 miliar per gerai.

Di tengah prediksi pertumbuhan pasar ritel yang berada di kisaran 15 persen, Richard menargetkan, dapat melampaui level tersebut, mengingat di tahun 2010 perseroan mencatat kinerja yang positif, yang dapat dijadikan fondasi untuk mendukung pertumbuhan di tahun ini.

"Di kuartal pertama tahun ini, kita tumbuh sangat baik, tetapi belum kita publish hasilnya. Tetapi secara total, untuk tahun ini net cell kita targetkan akan tumbuh double digit," kata dia.

Sementara mengenai porsi saham publik yang saat ini berada di bawah 2 persen, perseroan belum berencana untuk meningkatkan jumlah sahamnya baik tahun ini maupun tahun depan.

Richard mengaku, saat ini perseroan juga tidak berencana untuk menambah dana segar dari pasar modal dengan melepas beberapa saham ke publik, mengingat saham publik saat ini hanya sebesar 1,85 persen.

Adapun mayoritas saham perseroan saat ini dikuasai oleh PT Meadow Indonesia dengan porsi saham sebanyak 98,15 persen.

Presiden Direktur MDS, Benjamin J. Mailool menambahkan, perseroan optimistis dengan momentum pertumbuhan perusahaan tahun ini seiring dengan akan datangnya hari raya Lebaran, dengan berbagai fokus persiapan produk dan layanan yang lebih baik.

Apalagi, lanjut Bunjamin, kondisi sosial ekonomi dan politik mencerminkan indikator positif untuk pertumbuhan perseroan di duble digit.

"Jika 2010 penjualan kita tumbuh 15 persen, untuk tahun ini ditargetkan `double digit` di kisaran 10 persen-20 persen sangat realistis. Ini didukung dengan fokus kita selanjutnya, yakni efisiensi kinerja dan biaya-biaya. Antara lain, kita akan review, apa terobosan-terobosan yang akan dilakukan, apakah terkait corporate structure, dan lain-lain," ujar dia.

Sementara, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) disetujui pembagian dividen Rp46,25 per lembar saham atau setara dengan Rp134,59 miliar dari laba bersih 2010 sebesar Rp624,5 miliar.

Selain dibagikan untuk dividen, laba bersih perusahaan 2010 sebesar Rp483,3 miliar akan digunakan sebagai laba ditahan, sementara Rp6,2 miliar digunakan sebagai penguatan cadangan perseroan. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011