New York (ANTARA News) - Indonesia termasuk di antara negara-negara yang berminat menjadi anggota "Peacebuilding Commission", yakni komisi baru hasil reformasi PBB yang menangani pembangunan perdamaian pasca-konflik. "'Peacebuilding Commission' PBB sudah terbentuk, kini proses selanjutnya adalah memilih keanggotaannya. Indonesia juga mengajukan diri untuk duduk di komisi tersebut," kata Wakil Tetap RI untuk PBB, Rezlan Ishar Jenie, di New York, Rabu. Indonesia dan negara-negara Non-blok saat ini juga tengah mengajukan usulan mengenai perimbangan komposisi keanggotaan komisi kepada Majelis Umum PBB, sehingga kriterianya tidak hanya berdasarkan kontribusi materi. Pembentukan Peacebuilding Commision merupakan salah satu hasil kesepakatan dalam Konferensi Tingkat Tinggi PBB bulan September 2005, dan sebagai wujud reformasi PBB. Komisi itu nantinya antara lain akan menangani strategi menyeluruh untuk rehabilitasi pasca-konflik di suatu negara, serta membantu mencari jalan mengatasi masalah-masalah pasca-konflik yang memerlukan kerjasama antara politisi, militer, pekerja kemanusiaan dan pelaku pembangunan. Komisi akan terdiri atas 31 negara dengan kriteria tertentu, yakni tujuh dari Dewan Keamanan, tujuh dari ECOSOC, lima dari 10 kontributor terbesar anggaran PBB, serta lima dari 10 kontributor personel militer dan sipil terbesar dalam misi-misi PBB. Tujuh lainnya akan dipilih oleh Majelis Umum dengan mempertimbangkan faktor geografi dan pengalaman suatu negara dalam penanganan pasca-konflik. Menurut Rezlan, Indonesia cukup pantas duduk dalam komisi karena keaktifan dalam misi-misi perdamaian dunia, seperti di Kongo, Yugoslavia, Georgia, dan Kamboja. Indonesia juga berperan dalam memfasiliasi perundingan di Filipina Selatan, sementara di dalam negeri berpengalaman dalam mengatasi konflik di Aceh dan Timor Timur. (*)

Copyright © ANTARA 2006