Menanti tahun depan, penurunan suku bunga Fed dan kenaikan suku bunga akan tetap menjadi tema besar dan saya tidak berpikir pasar benar-benar selesai dengan koreksi terkait dengan itu
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang ditutup menguat tajam pada perdagangan Rabu, karena investor semakin berharap bahwa varian baru virus corona Omicron tidak akan terlalu mengganggu ekonomi global daripada yang ditakutkan sebelumnya.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) melonjak 1,42 persen atau 405,02 poin menjadi berakhir di 28.860,62 poin, merupakan level penutupan tertinggi sejak 25 November. Sementara indeks Topix yang lebih luas naik 0,62 persen atau 12,39 poin menjadi menetap di 2.002,24 poin.

Bukti awal menunjukkan bahwa Omicron kemungkinan memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi tetapi tidak terlalu parah, kata pakar penyakit menular AS Anthony Fauci, Selasa (7/12).

Saham-saham teknologi memimpin kenaikan dengan saham terkait semikonduktor menguat 2,6 persen.

Renesas Electronics melonjak 6,1 persen, Taiyo Yuden bertambah 5,1 persen, sementara Tokyo Electron meningkat 2,8 persen dan Lasertec naik 2,3 persen.

Pembuat barang-barang elektronik Omron terangkat 3,6 persen, sementara pembuat game Nintendo bertambah 3,5 persen.

Saham-saham AS menguat pada Selasa (7/12) meskipun ada kenaikan dalam imbal hasil obligasi jangka pendek, menandakan bahwa pasar saham berpotensi mencerna kejutan awal dari kekhawatiran bahwa Federal Reserve dapat mempercepat pengurangan dalam pembelian obligasi.

Namun beberapa pelaku pasar tetap berhati-hati.

"Menanti tahun depan, penurunan suku bunga Fed dan kenaikan suku bunga akan tetap menjadi tema besar dan saya tidak berpikir pasar benar-benar selesai dengan koreksi terkait dengan itu," kata Yuya Fukue, pedagang di Rheos Capital Works.

Perusahaan real estat yang sensitif terhadap suku bunga jatuh, terpukul oleh penyeimbangan kembali portofolio terkait dengan penyesuaian indeks, serta laporan media tentang rencana pemerintah mengurangi pengurangan pajak untuk pinjaman perumahan.

Mitsui Fudosan jatuh 3,7 persen, sementara Sumitomo Realty and Development merosot 3,2 persen dan Mitsubishi Estate turun 2,2 persen mencapai level terendah satu tahun.

Indeks real estat Topix berkurang 2,1 persen menjadi yang berkinerja terburuk di antara 33 subindeks industri Topix.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021