Moskow (ANTARA News) - Rusia berniat untuk menaikkan pajak ekstraksi dan bea ekspor pada gas alam, Menteri Keuangan Alexei Kudrin mengatakan Kamis, dalam sebuah langkah yang dapat secara drastis mempengaruhi pembayaran harga energi oleh Ukraina.

Kudrin mengatakan pada sebuah pertemuan pemerintah bahwa kenaikan itu bertujuan untuk mengumpulkan 150 miliar rubel (5,5 miliar dolar AS) tahun depan karena Rusia bertindak untuk menghapus defisit anggaran yang mencapai 4,1 persen dari produk domestik bruto tahun lalu.

Harian bisnis Kommersant mengutip `paper` (makalah) posisi pemerintah yang mengatakan bea ekspor yang lebih tinggi akan diterapkan untuk "negara asing tertentu" dan menyebabkan lompatan 30 persen dalam harga yang dibayar oleh Ukraina.

Tetangga barat Rusia telah mengalami kesulitan pembayaran energi masa lalu dan sengketa harga mengakibatkan penghentian sementara pengiriman pada akhir 2008 yang menyebabkan gangguan singkat dalam pasokan ke beberapa negara Eropa.

Pengumuman Kudrin menyusul keputusan pemerintah untuk mencabut pembebasan pajak ekstraksi dari beberapa bidang yang dioperasikan oleh perusahaan minyak terbesar Rusia.

Kommersant mengatakan proposal tersebut sengit ditentang oleh perusahaan monopoli gas alam Rusia Gazprom dan Igor Sechin -- wakil perdana menteri yang berkuasa mengawasi sektor energi.

Kudrin mengatakan, pemerintah saat ini sedang menentukan tarif yang tepat, dimana pajak dan bea ekspor akan dinaikkan, demikian AFP melaporkan. (A026/M012/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011