Kita mengetahui bahwa krisis iklim benar-benar terjadiJakarta (ANTARA) - Aktivis Lingkungan Melati Wijsen mengatakan sebanyak 70 persen dari total Generasi Z dunia pernah mengalami eco anxiety atau kekhawatiran akan perubahan iklim.
"Kita mengetahui bahwa krisis iklim benar-benar terjadi. Jadi kami mengalami perasaan, mengkhawatirkan lingkungan secara mendalam," kata Melati dalam talkshow daring "G20, Kita Bisa Apa?" yang dipantau di jakarta, Rabu.
Ia berharap pada Presidensi G20 di Bali, Indonesia sebagai tuan rumah bisa mengundang anak-anak muda turut dalam pembicaraan para pembuat kebijakan publik.
"Undang kami ke panel-panel diskusi. Saya percaya anak muda tidak hanya inspiratif, tapi juga mau ikut ke dalam pertemuan untuk membuat perubahan yang sesungguhnya," kata Melati.
Baca juga: Erick Thohir ajak generasi muda terlibat atasi perubahan iklim
Baca juga: Menteri LHK: Generasi muda berperan sebagai agen perubahan lingkungan
Menurut dia, selain dari perubahan gaya hidup individu, krisis iklim juga harus ditangani oleh kebijakan pemerintah di setiap negara.
Ia meminta pemerintah meneruskan pengurangan investasi di sektor energi fosil.
"Perubahan dari akar rumput bisa dilakukan, tapi juga harus ada perubahan aturan. Tanpanya kita tidak bisa meningkatkan perubahan sampai ke level yang dibutuhkan," imbuh Melati.
Di samping menghentikan investasi ke energi kotor, ia juga berharap pemerintah berfokus membuat kebijakan untuk melindungi hutan dan lautan.
"Saya rasa ini belum signifikan dibicarakan ataupun betul-betul diimplementasikan," ucapnya.
Baca juga: Aktivis Muslim: Umat beragama dapat mengarusutamakan perubahan iklim
Baca juga: KLHK-Kemendikbud rancang masukkan isu perubahan iklim di pelajaran
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021