Banjarnegara (ANTARA News) - Tim SAR menemukan tujuh jenazah lagi diantara timbunan tanah longsor di Desa Sijeruk, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, sehingga korban tewas dalam musibah itu bertambah menjadi 44 orang. Setelah sempat terhenti akibat hujan lebat pada Kamis sore, mulai Jumat pagi Tim SAR kembali melakukan pencarian korban dan hingga berita ini diturunkan tujuh jenazah itu yang ditemukan yakni Miswari (45), Naryo (40), Nana Lisnawati (13), Nur Kasanah (13), Daryanto (25), Rukini (60), dan Eni Setyowati (18). Tim SAR dibantu dengan enam alat berat hingga sekarang masih intensif mencari korban yang diduga tertimbun tanah longsor. Hari ini Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Mayjen TNI Hari Cahyana, selaku Ketua Umum Paguyuban Bantuan Kemanusiaan "Sekata dalam Nistapa" meninjau lokasi bencana dan menyerahkan bantuan Rp200 juta serta sejumlah barang kebutuhan pokok. Di hadapan para korban, ia mengatakan, keterlibatan TNI tidak ada pamrih apa-apa, tetapi sebagai rasa kebersamaan sebagai bangsa. "Apa yang dirasakan saudara (korban) juga dirasakan TNI," katanya. Ia mengharapkan kepada para korban bencana tanah longsor tersebut apabila ada relokasi dari pemerintah supaya diikuti. "Jangan larut dalam kesedihan, tetapi harus menatap masa depan," pintanya. Wakil Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno mengatakan, untuk merelokasi korban bencana tanah longsor tersebut diperlukan dana sekitar Rp12 miliar yang antara lain akan digunakan untuk membangun rumah, jaringan listrik dan jalan. Menurut dia, masalah relokasi tersebut baru akan dibicarakan pada Senin (9/1) depan. Ia mengatakan, relokasi tergantung kepada kemauan warga, karena dari pengalaman selama ini meskipun telah direlokasi mereka kembali ke tempat asalnya. "Akan diusahakan relokasi tidak jauh dari lokasi sekarang, karena relokasi tidak akan berguna jika jauh dari mata pencaharian," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006