Yogyakarta (ANTARA News) - Perbankan syariah di Indonesia dalam kurun waktu enam tahun meningkat cukup signifikan, kata Ketua Perbankan Syariah Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta Dadan Muttaqien.

"Jumlah perbankan syariah pada 2005 sebanyak 114 unit, meningkat menjadi 175 unit pada Januari 2011," katanya dalam seminar `Mempersiapkan SDM Andal Bidang Ekonomi Syariah` di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, 175 perbankan syariah itu terdiri atas bank umum syariah (BUS) sebanyak 11 unit, unit usaha syariah (UUS) 23 unit, dan bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) 151 unit.i

"Pertumbuhan perbankan syariah itu juga diikuti pertumbuhan pekerja atau sumber daya manusia (SDM) yang terlibat di dalamnya," katanya.

Ia mengatakan hingga Januari 2011 tercatat 15.748 orang bekerja pada BUS, 1.834 orang pada UUS, dan 3.172 orang pada BPRS.

"Jumlah itu secara kumulatif mencapai 20.754 orang atau meningkat dari total kumulatif 5.996 orang pada 2005," kata Dadan yang juga Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII).

Namun demikian, SDM ekonomi Islam di Indonesia masih menghadapi masalah yang cukup kompleks, di antaranya sistem ekonomi, pemahaman ke-Islaman, dan pola pengembangan SDM yang ada.

Oleh karena itu, perlu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM ekonomi Islam, di antaranya dengan memberikan pendidikan ekonomi Islam lebih dini kepada anak didik di bangku sekolah menengah.

Selain itu, membuat konsentrasi dalam subbidang kajian ekonomi Islam yang diajarkan, penguatan kegiatan ekstrakurikuler dan pelatihan selama mahasiswa menempuh pendidikan.

"Pengembangan SDM ekonomi Islam di perguruan tinggi nanti tidak hanya mencakup perguruan tinggi di bawah Kementerian Agama, tetapi juga Kementerian Pendidikan Nasional," katanya.(*)

(L.B015*H010/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011