Jakarta (ANTARA) - ​​​​​​Borneo FC berupaya menjaga kondisi pemainnya menjelang laga pekan ke-17 Liga 1 2021 melawan Madura United di Stadion Manahan, Solo, Selasa (14/12), mengingat waktu persiapannya relatif singkat.

Tak banyak waktu bagi skuad Pesut Etam menikmati waktu rehat mereka, usai kalah dari Arema FC, Jumat (10/12) lalu.

Asisten pelatih Ahmad Amiruddin, dikutip dari laman resmi klub, Senin, mengatakan saat ini yang terpenting dalam latihan adalah menjaga kondisi pemain.

Sebab, kata dia, jika evaluasi dilakukan sembari latihan maka akan banyak membuang tenaga pemain.

Belum pulihnya tenaga pemain, diakuinya, sudah pasti membuat jajaran pelatih mencari solusi terbaik saat latihan agar stamina pemain tak benar-benar drop.

"Evaluasi tetap kami lakukan agar pemain tahu di mana letak kesalahan mereka di pertandingan sebelumnya. Tetapi evaluasi tak dilakukan secara total. Kami lebih banyak memberikan pemahaman saja," ujar Amir.

Baca juga: Dwigol Cortes antar Arema FC tundukkan Borneo FC

Pada latihan Minggu (12/12) kemarin, pemain tak banyak diberi program, apalagi pemain langsung bertolak ke Solo dari Yogyakarta selepas berlatih.

"Ya, setelah berlatih, tim bergerak menuju ke Solo untuk mempersiapkan diri jelang laga terakhir kami melawan Madura United," tambah Amir.

Dikatakan pelatih yang semasa aktif menjadi seorang striker itu, kekalahan dari Arema FC memang membuat ambisi Borneo ingin merangkak ke papan atas.

Amir yakin target masuk jajaran papan atas akan terealisasi, dan peluang menjadi juara pun masih terbuka lebar, apalagi kompetisi baru memasuki akhir putaran pertama pekan ini.

"Kami sekarang mengincar 'happy ending' di Solo saat bertemu Madura United sebelum putaran pertama selesai," katanya.

"Tapi Madura bukan lawan yang mudah, selepas dengan pelatih barunya mereka punya performa yang bagus. Kami harus lebih waspada itu, demi target tiga poin," pungkasnya.

Baca juga: Madura United FC siap antisipasi kecepatan pemain Borneo FC
Baca juga: Persib Bandung menang tipis atas Persik Kediri 1-0

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021