Jakarta (ANTARA News) - Sastrawan dan budayawan Seno Gumira Ajidarma (47) mengibaratkan perjuangan komik Indonesia telah sampai pada benteng terakhir. "Benteng terakhir ini diperjuangkan bukan hanya oleh para kesatria tapi juga rakyatnya. Kekuatan apa lagi yang lebih kuat daripada rakyat," kata peraih gelar doktor bidang ilmu susastra untuk desertasinya "Tiga Panji Tengkorak: Kebudayaan dalam Perbincangan" itu dalam diskusi dan peluncuran komik Indonesia terbaru "Gina" di Jakarta, Rabu malam. Menurut Seno, kesatria yang ia maksud adalah para komikus yang masih produktif untuk menciptakan komik-komik Indonesia. Sedangkan rakyat adalah para penggemar komik yang masih terus setia membeli dan mengoleksi komik tersebut. "Cara menyelamatkan komik Indonesia sangat mudah, hanya dengan membaca dan membeli. Selama masih ada yang membeli, komik Indonesia akan terus ada," ujar laki-laki yang kerap memakai busana hitam-hitam itu. Sastrawan yang juga membuat novel grafis "Jakarta 2023" itu menyatakan dengan tegas bahwa perjuangan komik Indonesia masih berlangsung dan belum padam. Apa yang dikatakannya itu memang tampak benar dalam acara peluncuran komik "Gina" yang merupakan salah satu acara dalam rangkaian kegiatan peringatan satu tahun website KomikIndonesia.com. Acara dua hari (Selasa dan Rabu) yang dilangsungkan di lantai dasar Mal Ambasador, Kuningan, Jakarta Selatan, tersebut mendapat perhatian yang besar dari para pencinta komik Indonesia dan pengunjung pusat perbelanjaan. Baju kaus dan mug yang bergambarkan komik terbaru karya Gerdi WK itu terjual habis. Komik baru dan komik langka laku keras, dan diskusi yang dilangsungkan diikuti dengan antusias oleh pengunjung. Seno malam itu bertindak sebagai moderator dalam diskusi yang menampilkan pembicara Gerdi WK (pencipta "Gina") , Sungging (putra Wid NS, pencipta "Godam") dan Hasmi (pencipta "Gundala", sahabat dekat Wid NS). Melihat antuisme pengunjung, ia berharap acara semacam itu rutin diselanggarakan. "Diskusi semacam ini dapat lebih membuka wawasan para komikus dan penggemar. Komik Indonesia akan lebih maju dan tersosialisasikan, dan bahkan dapat meraih pasar baru yaitu generasi muda," ujar Seno Gumira Ajidarma.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006