(ANTARA News) - Sebagai prajurit yang taat dan loyal kepada perintah atasan, Sersan Satu Marinir Heru Karyawan, anggota Kompi Bantuan Satgas Yonmek Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL (INDOBATT/Indonesia Battalion), akan selalu bersedia melaksanakan tugas kapanpun dan dimanapun.

Prajurit TNI yang berasal dari satuan Batalyon Zeni 2 Marinir Cilandak itu telah menjalani berbagai penugasan operasi, antara lain Operasi Rajawali 1 di Timor Timur pada tahun 1995.

Tidak hanya itu, pria kelahiran Surabaya pada 3 Maret 1971 itu juga sudah tiga kali mengikuti operasi di Aceh pada tahun 1994, 2001, dan 2003.

"Ia juga pernah ke Thailand untuk mengikuti latihan `Cobra Gold` di negeri itu," ujar Perwira Penerangan (Papen) INDOBATT Mayor Pasukan Banu Kusworo kepada ANTARA melalui surat elektronik dari Lebanon.

Sederet penugasan operasi dan latihan luar negeri yang telah diikuti Sersan Satu (Sertu) Marinir Heru Karyawan itu membuat pimpinan tidak meragukan lagi kemampuannya untuk mengikuti seleksi penugasan sebagai Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon.

Setelah lolos seleksi dan selesai melaksanakan pratugas di Pusdik Infanteri Cipatat, Bandung, ia akhirnya diberangkatkan ke Lebanon dengan jabatan sebagai anggota Zeni Kompi Bantuan yang berkedudukan di Adshit Al Qusayr UN POSN 7-1.

"Senang bercampur bangga," ucap Heru yang merupakan anak kedua dari lima bersaudara itu ketika ditanya Perwira Penerangan (Papen) INDOBATT Mayor Pasukan Banu Kusworo tentang bagaimana perasaannya bertugas sebagai Pasukan Perdamaian PBB.

Putra dari pasangan Bapak Sadiman (alm) dan Ibu Sanini itu sama sekali tidak menyangka bisa lolos dan bergabung dengan INDOBATT.

Sebagai anggota Kompi Bantuan yang bertugas mendukung seluruh kegiatan Kompi-Kompi Indobatt, terutama bidang logistik, kegiatan administratif dan memelihara seluruh fasilitas di Home Base, dia mahir membuat bangunan bersama rekan-rekannya.

Beberapa hasil karyanya antara lain, baliho UN POSN 7-1, pagar keliling (Hesco Bastian) Markas Batalyon dan Kompi-Kompi serta bangunan kamar mandi Markas Batayon.

"Sertu Marinir Heru Karyawan adalah sosok prajurit yang loyal, mau berusaha keras, dan profesional di bidangnya, meskipun tugasnya sering berperan seperti tukang bangunan tetap bangga," ungkap Komandan Kompi Bantuan Indobatt, Kapten Marinir Daniel Tarigan.

Selain itu, Sertu Marinir Heru Karyawan yang merupakan suami dari Wartina Sediyaningsih dengan dua putra bernama Aqshal Hanif Afrizal (9) dan Rafif Lutfi Atallah (4) itu juga selalu aktif dalam kegiatan perawatan alat berat berupa Becho Loader.

"Rajin menabung untuk menyekolahkan anak-anak saya," ulasnya ketika ditanya tentang prinsip hidupnya.

Tidak ada perbedaan dengan prajurit lainnya, dia pun terkena jadwal tugas jaga "defend post" dan piket radio Kompi Bantuan.

"Saya berharap satgas seperti yang saya jalani sekarang ini akan selalu ada sehingga rekan-rekan yang belum mendapatkan kesempatan bisa mendapatkan kesempatan di tahun-tahun mendatang," paparnya, mengenang rekan-rekannya di Tanah Air.

Namun, ada hal yang paling membahagiakan dirinya. "Saat ini, saya sedang menanti kelahiran buah hati yang ketiga. Usia kandungan istri sudah menginjak bulan ketujuh," tuturnya kepada Papen Indobatt Mayor Pasukan Banu Kusworo, awal Mei 2011.

Usia kandungan istri itu berarti seumur dengan perjalanan waktu penugasannya di Lebanon yang juga menginjak bulan ketujuh dari setahun masa penugasannya di Lebanon.
(T.E011/Z002)

Oleh Edy M Ya`kub
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011