Srinagar, India (ANTARA News) - Seorang tentara India tewas ketika para penembak jitu Pakistan melepaskan tembakan di perbatasan Kashmir yang rawan itu, kata seorang perwira paramiliter India seperti dikutip AFP, Minggu.

Insiden itu terjadi Sabtu malam di daerah Suchetgarh, Kashmir India, kata perwira Pasukan Keamanan Perbatasan (BSF) menyusul baku tembak itu setelah suasana tenang selama lebih dari satu tahun di perbatasan wilayah Himalaya itu.

"Para penembak jitu Pakistan melepaskan tembakan ketika satuan BSF melakukan tugas patroli," kata perwira India yang tidak ingin namanya disebutkan itu.

Pasukan BSF membalas sehingga terjadi baku tembak sebentar. Tidak diketahui apakah ada tentara Pakistan yang menjadi korban.

India dan Pakistan terlibat dua dari tiga perang mereka di Kashmir yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Wilayah itu sebagian dikuasai Pakistan dan sebagian lainnya oleh India tetapi kedua negara mengklaim seluruh wilayah tersebut miliknya.

Mereka sepakat melakukan gencatan senjata di sepanjang perbatasan de facto Garis Pengawas tahun 2003 dan setahun kemudian berunding guna mewujudkan perdamaian regional.

Panglima militer India di wilayah itu memperingatkan bahwa Pakistan mungkin "mendorong" gerilyawan melintasi perbatasan itu guna melakukan serangan-serangan dalam usaha mengalihkan perhatian dari kasus pembunuhan Osama bin Laden di Pakistan.

Pakistan membantah keras tuduhan India bahwa pihaknya membantu gerilyawan Muslim di Kashmir yang disengketakan itu.

"Kemungkinan besar Pakistan, atas tekanan karena sangat banyak masalah yang dihadapinya, melakukan satu strategi mengalihkan perhatian yang selalu mereka lakukan," kata Letjen K.T Parnaik Sabtu malam di Srinagar.

Pasukan komando AS membunuh Osama di satu kompleks dekat ibu kota Islamabad 2 Mei yang menimbulkan pertanyaan mengapa pendiri jaringan Alqaeda itu bisa tinggal selama lima tahun di Pakistan tanpa diketahui pemerintah Pakistan.

Sedangkan pemberontakan terhadap pemerintah New Delhi di Kashmir India menewaskan lebih dari 47.000 orang sejak 1989.(*)

H-RN/H-AK

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011