Bojonegoro (ANTARA News) - Tuntutan dana tali asih Desa Sambiroto dan Ngampel, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), dalam pengeboran sumur minyak baru disetujui Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ) masing-masing Rp25 juta.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Sudjono, Senin menyatakan tuntutan dana talih asih dalam pelaksanaan pengeboran sumur minyak baru di lapangan A sumur minyak Sukowati di Desa Campurejo, Kecamatan Kota, disepakati sama dengan dana tali asih untuk Dusun Plosolanang, Kecamatan Campurejo.

Besarnya dana talih asih masing-masing per desa Rp25 juta/bulan, di luar dana bantuan sembako sebesar Rp50 juta bagi tiga desa. Dana talih asih tersebut diberikan kepada tiga desa itu selama pelaksanaan pengeboran empat buah sumur minyak baru di lapangan A yang direncanakan JOB PPEJ.

"Bagaimanapun juga warga Desa Ngampel dan Sambiroto ada yang masuk ring I lapangan A, sama seperti warga di Dusun Plosolanang," katanya menjelaskan.

Di Desa Ngampel, pemukiman warga yang masuk ring I dari lapangan A dengan radius 100-600 meter, tercatat sebanyak 138 kepala keluarga (KK) atau 515 jiwa dan Desa Sambiroto yang masuk ring I sebanyak 418 jiwa.

"Informasihnya dana talih tersebut pekan ini turun, sebab pengeboran sudah dimulai," katanya menambahkan.

Sementara ini, di lapangan A sudah terpasang satu rig mulai melakukan pengeboran sejak sehari lalu. Sesuai laporan disampaikan JOB PPEJ, di lokasi lapangan A akan ditambah satu buah rig lagi yang juga dimanfaatkan untuk melakukan pengeboran di lapangan A.

Masih berdasarkan laporan, dijadwalkan masuknya satu buah rig di lapangan A dilaksanakan, Minggu (15/5) malam hari. Namun, menurut Sudjono, juga Ketua Karang Taruna Desa Campurejo, Kecamatan Kota, El Effendi, masuknya satu buah rig lagi tersebut batal.

Puluhan warga tiga desa yang menolak masuknya rig baru tersebut melakukan penghadangan di depan lapangan A."Yang jelas warga tiga desa tetap menolak masuknya rig kedua," katanya menegaskan.

Menurut "General Manager JOB PPEJ", Bambang H Kardono, dalam melakukan pengeboran empat buah sumur yang diperkirakan produksinya berkisar enam ribu barel per hari tersebut, memanfaatkan dua rig sekaligus. Semula di dalam "plant of development" (POD), pengeboran sumur minyak Sukowati, jumlahnya sebanyak 11 sumur berada di lapangan C.

Namun, rencana tersebut terhambat masalah tata ruang peruntukan tanah di wilayah Bojonegoro, sehingga pengeboran fase 4 dilakukan di lapangan A di Desa Campurejo, Kecamatan Kota, dengan jumlah empat unit sumur minyak.  (SAS/K005/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011