Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden, Boediono, minta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) lebih serius memperhatikan penurunan produksi minyak Indonesia.

Wapres di Jakarta, Rabu, menuturkan, kinerja sektor minyak belum menunjukkan performa yang baik mengingat produksi minyak Indonesia yang menurun.

"Ada satu bidang yang saya akui saya tidak terlalu senang, hal ini dalam kinerja sektor minyak kita. Produksi minyak telah menurun," kata Wapres saat memberikan sambutan dalam pembukaan Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) ke-35, di Balai Sidang Jakarta.

Menurut Wapres, penurunan produksi minyak ini dapat berakibat buruk pada keamanan pasokan bahan bakar, ekspor, dan untuk anggaran negara. Wapres menuturkan dalam beberapa tahun terakhir, kegiatan eksplorasi minyak turun.

Tingkat eksplorasi minyak ini masih jauh dari yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi dalam rangka mencapai target sebanyak 1,2 juta barel per hari.

Untuk mengatasi ini, ujar Wapres, dibutuhkan kerja sama untuk mencapai model yang sesuai dan berkelanjutan dan perbaikan nyata dalam pelaksanaannya.

"Kita juga perlu bekerja sama untuk menemukan cara untuk mendapatkan hasil lebih cepat," katanya.

Cara-cara tersebut di antaranya dengan meningkatkan usaha untuk memanfaatkan potensi peningkatan produksi minyak dan mengeleminasi penghentian produksi secara tidak terduga yang berdampak negatif terhadap produksi minyak.

"Saya akan meminta BP Migas dan Kementerian ESDM untuk memberikan perhatian yang serius terhadap masalah ini," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menegaskan bahwa Indonesia tertarik untuk mengembangkan gas nonkonvensional dan energi nonkonvensional secara umum. Indonesia ingin bekerja sama dengan para investor dan pelaku industri dengan model yang tepat dan mudah untuk diterapkan.

Wapres menegaskan, pemerintah serius uuntuk bekerja sama dengan para investor dan pelaku industri minyak untuk menyelesaikan masalah yang mungkin menghambat pengembangan sektor minyak dan gas.

"Kami ingin Anda untuk menjadi mitra kami dalam mengembangkan sektor ini," katanya.

Turut hadir dalam pembukaan Konvensi dan Pameran IPA ke-35 yakni Menteri ESDM Darwin Z. Saleh dan Presiden IPA Ron Aston.

Acara tersebut juga dihadiri para pelaku industri di sektor minyak dan gas.

Konvensi dan Pameran IPA berlangsung selama tiga hari mulai 18 hingga 20 Mei 2011 dengan mengusung tema "Indonesia Energy: Growth, Security, dan Sustainability.(*)

(T.H017/A027)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011