Serang (ANTARA News) - Menteri Pendidikan Nasional M Nuh meminta pemerintah daerah baik kabupaten/kota maupun provinsi memberikan perhatian khusus pada sekolah rusak atau sekolah yang dinilai tidak layak.

"Gubernur dan bupati atau wali kota jangan malu-malu datang ke sekolah yang dinilai tidak layak. Bahkan ini harus menjadi perhatian khusus," kata Mendiknas saat kunjungan kerja dan memberikan bantuan sosial dan beasiswa pendidikan dari Kementerian Pendidikan Nasional serta penyerahan bantuan buku "Satu Juta Buku Tulis Untuk Anak Negeri" dari Asia Pulp & Paper (APP) di SDN Kendayakan Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang, Rabu.

Mendiknas menanyakan kepada siswa dan para guru yang hadir dalam kesempatan tesebut, apakah Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman sudah berkunjung ke sekolah tersebut yang dinilai tidak layak.

"Apakah Bupati Serang pernah berkunjung ke sini. Apakah Ibu Gubernur sudah pernah berkunjung ke sekolah ini," tanya Mendiknas.

Kemudian siswa, para guru dan warga yang hadir serentak menjawab `belum`.

Mendengar jawaban warga yang hadir bahwa Gubernur Banten dan Bupati Serang belum berkunjung ke sekolah tersebut, Mendiknas menyatakan bahwa dirinya mewakili kedua kepala daerah tersebut.

"Oleh karena itu, perkenankan saya mewakili Gubernur Banten dan Bupati Serang untuk mengunjungi sekolah ini," kata Mendiknas.

Ia menekankan kepada kepala daerah harus gemar berkunjung ke daerah-daerah ke sekolah-sekolah yang kondisinya dinilai tidak layak. Untuk itu, pola pikir kepala daerah harus diubah, sehingga tidak malu untuk berkunjung ke sekolah-sekolah yang rusak karena justru seharusnya sekolah itu menjadi perhatian khusus.

Ia menyatakan dirinya tidak merasa malu untuk mengunjungi sekolah-sekolah yang dinilai tidak layak karena faktanya memang demikian.

"Kalau memang ada sekolah yang lebih `berat` dari sekolah ini, saya siap mengunjungi lagi," katanya.

Sementara itu Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman saat dikonfirmasi membantah kalau dirinya tidak pernah mengunjungi sekolah tersebut.

Ia menyatakan, sudah mengunjungi sekolah itu meskipun waktunya sudah lama.

"Saya sudah pernah berkunjung ke sekolah tersebut namun sudah lama," kata Taufik Nuriman.

Ia mengatakan, mengenai ketidakhadiran dirinya dalam acara tersebut disebabkan pada saat bersamaan ada tiga agenda yang harus dilaksanakan sehingga harus meninggalkan kegiatan tersebut dan merintahkan kepada pejabat terkait untuk mewakili dirinya.

"Kami juga berupaya untuk memprioritaskan perbaikan sekolah tersebut pada tahun ini," kata Taufik.

Sementara SekretarisDdaerah Provinsi Banten Muhadi dalam sambutannya mengatakan, Gubernur Banten menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadirannya dalam kegiatan tersebut karena ada agenda di Jakarta yang tidak bisa diwakilkan.

"Hari ini ada tiga kegiatan besar di wilayah Banten, namun Ibu gubernur tidak bisa menghadiri semuanya karena ada agenda kegiatan lain yang tidak bisa diwakilkan," kata Muhadi.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Ajak Muslim mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memberikan perhatian khusus bagi sekolah-sekolah yang dinilai tidak layak dengan melakukan perbaikan sesuai kemampuan anggaran yang dimilik.

Namun demikian, ia tidak menyampaikan secara rinci besaran anggaran Dinas Pendidikan Provinsi Banten 2011 untuk perbaikan sekolah rusak tersebut.

"Angaran untuk perbaikan itu ada, tapi besarannya belum bisa kami sampaikan saat ini," kata Ajak Muslim.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten, jumlah ruang kelas yang rusak di delapan kabupaten/kota pada 2010 sebanyak 3.770 unit kelas kondisi rusak berat (RB), kemudian rusak ringan 4.958 unit kelas, dan kondisi ruang kelas yang bagus atau memadai sebanyak 21.148 ruang kelas.

Jumlah tersebut meliputi ruang kelas untuk TK, SD, SMP, SMA dan SMK se-provinsi Banten.

Dalam kesempatan itu, Menteri Pendidikan Nasional secara simbolis menyampaikan beasiswa bagi siswa miskin jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) pada 2011 untuk Provinsi Banten sebesar Rp36,8 miliar, yang akan diberikan untuk 102.462 siswa.

Selain itu, Mendiknas juga menyerahkan bantuan untuk rehabilitasi lima ruang kelas SD di Kabupaten Serang, bantuan pembangunan ruang perpustakaan dan sejumlah bantuan lain di Provinsi Banten. (*)
(U.M045/N002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011