Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) China pada Kamis (16/12) mengatakan bahwa risiko utang pemerintahan daerah di negara itu secara umum terkendali.

Per akhir 2020, pemerintah daerah di China memiliki outstanding utang sebesar 25,66 triliun yuan (1 yuan = Rp2.258).

Jika dibandingkan dengan kekuatan finansial pemerintah daerah, rasio utang mereka mencapai 93,6 persen, di bawah standar internasional 100 persen hingga 120 persen, kata Wakil Menteri Keuangan China Xu Hongcai.

Hingga akhir tahun lalu, outstanding utang pemerintah China tercatat 46,55 triliun yuan, memosisikan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di angka 45,8 persen, masih di bawah batas aman atau prudential limit 60 persen yang diakui oleh komunitas internasional.

Rasio utang pemerintah terhadap PDB itu juga masih di bawah angka yang dibukukan perekonomian pasar utama dan perekonomian pasar berkembang, imbuh Xu.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah secara teratur telah terbebas dari risiko utang tersembunyi, kata Xu, menambahkan bahwa risikonya secara keseluruhan dapat dikelola.

"Dengan mencegah dan meredam risiko utang tersembunyi, tujuan utama kami adalah untuk sepenuhnya menghilangkan semua utang tersembunyi secara nasional," papar Xu.

Xu menekankan bahwa China juga akan membentuk kerangka kerja kelembagaan tentang pengawasan jangka panjang untuk mengatasi munculnya utang tersembunyi.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021