Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika di pasar spot antar-bank Jakarta, Kamis siang, cenderung menguat hingga posisi berada pada Rp8.550 per dolar menyusul laporan ekonomi nasional yang bisa tumbuh tujuh persen.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika naik tujuh poin menjadi Rp8.550 per dolar dari sebelumnya Rp8.557.

Kepala Analis PT OCBC NISP, Suryanto Chang di Jakarta, Kamis, mengatakan rupiah bergerak naik karena faktor positif dari analis yang menyebutkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai tujuh persen.

Ekonomi nasional bisa tumbuh minimal 6,8 persen dan maksimal tujuh persen, ujarnya.

Isu positif itu, menurut Suryanto, mendorong pelaku pasar melakukan pembelian terhadap rupiah, namun aksi beli itu kurang gencar.

Akibatnya kenaikan rupiah relatif kecil, karena pelaku data ekonomi AS berikutnya, katanya.

Ia mengatakan, pelaku pasar sebenarnya hati-hati melakukan pembelian, mereka masih khawatir dengan pertumbuhan ekonomi Amerika yang tak menentu.

Meskipun sebuah perusahaan Amerika pembuat komputer, Dell, meraih laba bersih diluar perkiraaan sebelumnya, katanya.

Peluang rupiah untuk naik masih ada, kata dia, karena faktor positif dari internal masih kuat untuk memicu rupiah menguat.

Apalagi Indonesia disebut sebagai negara yang potensial untuk mencari untung, karena pasarnya yang cukup besar, ucapnya.

Rupiah, menurut dia, sebelumnya sempat mencapai angka Rp8.545 per dolar, namun sejak itu posisinya selalu diatas Rp8.550 per dolar.

Mata uang lokal itu terlihat sulit untuk mendekati Rp8.500 per dolar, karena Bank Indonesia (BI) selalu mengamati pergerakannya, katanya. (T.h-CS)


(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011