Gresik, Jatim (ANTARA) - Akses dua desa, yakni Desa Bulurejo menuju Desa Gluranploso, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terputus akibat jembatan yang menghubungkan keduanya ambles pada penahan pondasinya.

Salah satu warga, Ahmad Ali di Gresik, Senin mengatakan akibat amblesnya jembatan di Kecamatan Benjeng itu, warga harus memutar di sisi barat dengan jarak sekitar 3 km lebih jauh atau memakan waktu lebih lama dari biasanya.

"Sekarang harus memutar lewat desa sebelah, di Jembatan Boro. Tentunya ini lebih jauh dan tidak bisa leluasa karena lebih sempit, dan untuk mobil pikup muatan pasir tidak boleh melintas, apalagi truk besar dan lainnya," kata Ali, kepada wartawan.

Ia mengaku tidak tahu penyebab amblesnya jembatan yang dibangun Tahun 2002 itu, sebab kondisi aspal dan pembatasnya masih bagus, namun tiba-tiba ambles pada Minggu (19/12) sore.

"Beruntung tidak ada warga maupun pengendara yang melintas di lokasi. Sehingga tidak menimbulkan adanya korban jiwa saat itu," kata Ali, menjelaskan.

Menurut Ali, saat itu tiba-tiba warga mendengar suara keras seperti adanya bangunan runtuh, namun kondisi jembatan sepi, sehingga tidak ada korban.

Menurutnya, Jembatan bernama Kacangan itu menjadi salah satu akses vital bagi warga, karena sebagai akses tembus di Kecamatan Kedamean hingga Menganti apabila terjadi banjir di wilayah sekitar.

Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat meninjau ke kondisi jembatan mengatakan amblesnya jembatan diduga faktor alam.

Namun demikian, Gus Yani, panggilan akrabnya, telah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Gresik untuk membentuk tim investigasi mencari tahu penyebabnya.

"Jangan sampai buru-buru membangun ulang tanpa tahu apa penyebab amblesnya jembatan," kata Gus Yani,

Ia menyebut, Jembatan Kacangan adalah akses vital dan penting bagi masyarakat, sehingga harus segera dicarikan jalan keluar.

"Langkah yang akan dilakukan saat ini adalah dengan melakukan pengawasan dan antisipasi terhadap tanggul, sehingga derasnya aliran air tidak langsung menghantam pondasi tiang jembatan dan bisa semakin parah," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021