Denpasar, (ANTARA News) - Berdasarkan hasil pendataan detail dengan metode Line Intercept Transect (LIT) atau metode Transek garis menyinggung dalam tahun 2005 kondisi tutupan terumbu karang sepanjang pantai Tanjung Benoa sampai dengan Nusa Dua rata rata masih cukup baik. Siaran pers Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Badung, di Denpasar, Selasa, menyebutkan, dari pendataan tersebut hanya terumbu karang di Pantai Tanjung Benoa yang berstatus sedang, di Pantai Tengkulung status kondisi baik, bahkan di Pantai Terora kondisi terumbu karangnya sangat baik (excellent). Sedangkan terumbu karang di Pantai Samuh dan Nusa Dua berstatus baik. Penilaian tersebut terungkap saat presentasi hasil survei perubahan fisik pantai oleh Fakultas Pertanian Jurusan Perikanan Universitas Warmadewa di ruang pertemuan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Badung. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sepanjang tahun 2005 pihaknya menyimpulkan bahwa saat ini secara umum kondisi Terumbu Karang di Kawasan Tanjung Benoa dan Nusa Dua termasuk kategori baik. Kerusakan terumbu karang di kawasan Tanjung Benoa diakibatkan oleh eutrofikasi, yaitu penyuburan perairan oleh unsur hara dari limbah organik sehingga alga berkembang dengan pesat dan sebagian menutupi karang yang menghambat perkembangan juvenil karang. Penyebab kerusakan lainnya adalah limbah cair yang mengandung minyak termasuk sampah. Untuk mencegah kerusakan labih lanjut perlu dilakukan "underwater clean up" melalui upaya yang terintegrasi antara pemerintah dan masyarakat. Kadis Perikanan Kabupaten Badung Putu Oka Swadiana, A.Pi. S.Sos menjelaskan, bahwa Kabupaten Badung memiliki garis pantai sekitar 82 km dengan tipologi yang beragam yaitu pantai berpasir putih, pantai berpasir hitam, bermangrove dan pantai bertebing. Sekitar 80 persen penyebaran terumbu karang terdapat di sepanjang pantai Tanjung Benoa, Nusa Dua, Sawangan, Ungasan, Uluwatu, Jimbaran, Tuban, dan Kuta. Hasil penelitian oleh tim konsultan tersebut merekomendasikan pentingnya partisipasi dan peran serta semua pihak untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas ekosistem terumbu karang. Untuk itu perlu dibangun kelompok pengawas masyarakat yang berperan secara optimal dalam menjaga kelestarian ekosistem terumbu karang yang bernilai sangat tinggi bagi kelestarian lingkungan.(*)

Copyright © ANTARA 2006