Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menghadiri tahlilan hari ke-7 Abraham Lunggana atau Haji Lulung pada Senin malam (20/12), menyebutkan bahwa almarhum merupakan ikon tokoh Betawi di tingkat nasional yang akan diingat khalayak sepanjang waktu.

"Beliau adalah ikon tokoh Betawi di tingkat nasional. Karenanya, ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari sosok Haji Lulung," kata Anies dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Satu hal yang paling menonjol dari Haji Lulung, kata Anies, adalah sikapnya yang "istiqamah" dalam berpolitik di mana dia akan menjalankan apa yang menjadi keyakinannya, konsisten dalam bersikap, serta berani mengambil keputusan.

"Almarhum kalau sudah yakin langsung jalan, meskipun risikonya berat," kata Anies.

Baca juga: Anies: Haji Lulung tokoh Betawi yang sangat peduli masyarakat kecil

Anies sendiri, dekat dengan Haji Lulung khususnya saat momen Pilkada DKI Jakarta 2017 silam, di mana dia saat itu harus rela kehilangan kursi pimpinan DPRD DKI Jakarta sekaligus dipecat dari posisinya sebagai Ketua DPW PPP Jakarta, lantaran menolak mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama.

Anies mengaku mulai berinteraksi cukup intens dengan almarhum saat maju di Pilkada DKI hingga dirinya bertugas di Balai Kota DKI.

"Beliau bekerja luar biasa, keliling Jakarta dengan cara silent. Pak Riano (P Ahmad) adalah saksi perjalanan perjuangan Haji Lulung saat itu," ucap Anies.

Anies mengusulkan perjalanan hidup dan karier politik mantan anggota DPR RI itu didokumentasikan dalam sebuah buku untuk diambil hikmahnya, yang menurut dia, semua catatan perjalanan hidup Haji Lulung akan menjadi hikmah bagi masyarakat Jakarta.

"Haji Lulung sebagai pribadi yang mengajarkan sikap konsisten dalam menjaga satunya kata dengan perbuatan, ini kalau bisa didokumentasikan," ucap Anies.

Dia menceritakan, bermula dari tokoh lokal di Tanah Abang, Haji Lulung kemudian menjelma menjadi pimpinan legislatif di DPRD DKI selama dua periode (2009-2014 dan 2014-2019) hingga pada Pileg lalu melenggang ke Senayan menjadi legislator di DPR RI.

Haji Lulung juga tercatat pernah memimpin organisasi wadah putera-puteri veteran pejuang kemerdekaan sebagai Ketum Pemuda Panca Marga (PPM). Hingga akhir hayatnya, Haji Lulung bahkan menyandang status sebagai orang nomor satu di Bamus Betawi, sebuah organisasi induk masyarakat Betawi se-Jakarta.

"Jadi, lingkarannya Haji Lulung itu banyak sekali dan sangat luas, beliau ada di lingkaran Bamus Betawi, PPM, hingga PWNU DKI dan tentunya PPP," ucap Anies.

Lebih jauh, Anies mengaku memiliki banyak momen berkesan bersama Haji Lulung yang disebutnya kebaikan Haji Lulung tersebar luas di Jakarta, bahkan yang bersangkutan hampir tidak pernah berbicara tentang kepentingan dirinya sendiri.

Baca juga: Keluarga berterima kasih atas perhatian semua pihak kepada Haji Lulung

"Jadi, kalau mau melihat orang baik atau tidak, lihatlah saat dia meninggal. Sekarang kita tahu betapa besar kebaikan yang dilakukan Haji Lulung. Hari Selasa kemarin ribuan orang berhujan-hujan datang mengantar jenazah ke TPU Karet Bivak, mulai dari tokoh sampai rakyat semuanya berbasah-basahan. Semuanya datang untuk mengantar Almarhum ke liang lahat," tutur Anies.

Dalam tahlilan hari ke-7 Haji Lulung di Jalan EE Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu, dihadiri sejumlah tokoh di antaranya adalah Ketua DPP PPP Farhan Hasan Al-Amri; Ketua Majelis Syariah DPW PPP DKI KH Munawir Aseli; Wakil Majelis Syariah PPP DKI KH Mahfud Asirun, KH Nurshofa Tohir, Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi, dan Habib Hud bin Muh Baqir Alatas.

Selain itu, ada juga anggota DPRD DKI Fraksi PAN Syahroni, Sekwil PPP DKI Najmi Mumtaza Rabbany, Wakil Ketua DPW PPP DKI Maman Firmansyah dan Sekwil DPW PPP Banten Iskandar.

Kemudian Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko, Kepala Dinas Kebudayaan Pemprov DKI Iwan Henry Wardhana, Sekjen Bamus Betawi Syarif Hidayatullah dan Waketum Bamus M Rifky Eki Pitung.

Mereka diterima langsung oleh putra almarhum, Guruh Tirta Lunggana didampingi kerabat dekat Riano P Ahmad.

Tahlil dan doa untuk almarhum Haji Lulung di hari ketujuh ini diikuti oleh 1.000 warga lebih. Mayoritas yang ikut tahlilan merupakan warga sekitar rumah Haji Lulung dan ada juga yang datang dari luar Jakarta, yaitu rombongan DPW PPP Provinsi Banten.

Mereka terlihat memadati tenda yang sudah disiapkan di halaman rumah. Bahkan, warga sampai meluber ke jalanan di depan pagar rumah Almarhum.

Sebagaimana diketahui, Haji Lulung meninggal di usia 62 tahun. Ketua DPW PPP DKI Jakarta itu wafat di RS Harapan Kita, Jakarta, Selasa (14/12), karena sakit jantung yang dideritanya.

Baca juga: Bamus Betawi: Haji Lulung sosok pejuang kaum Betawi
Baca juga: Anies kenang obrolan hangat bersama Haji Lulung di Tanah Abang
Baca juga: Anies harapkan perjuangan Haji Lulung jadi inspirasi

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021