Jakarta (ANTARA News) - Departemen Pertahanan (Dephan) akan menggelar "Bursa Industri Pertahanan Nasional", pada Kamis (12/1) untuk menggambarkan kesiapan, kemampuan dan kapasitas industri pertahanan dalam negeri dalam mendukung profesionalisme prajurit TNI. "Bursa ini bertujuan menunjukkan kesiapan, kemampuan dan kapasitas yang dimiliki industri pertahanan nasional hingga saat ini, dan bagaimana prospeknya di masa datang," kata Kepala Badan Litbang Dephan, Lilik Hendrajaya, di Jakarta, Rabu. Dalam kegiatan yang berlangsung sehari itu, akan dipamerkan berbagai produk yang dihasilkan PT Pindad, PT PAL dan PT Dirgantara Indonesia (DI), untuk mendukung kesiapan prajurit TNI. Bursa tersebut antara lain akan memamerkan senjata baru buatan PT Pindad SS-2, sejumlah kendaraan taktis (rantis), alat-alat komunikasi, roket serta bom pesawat tempur. "Tidak itu saja, bursa juga akan diikuti oleh rumah industri kecil yang biasa memproduksi ransum, perelengkapan personel, seperti sepatu dan lain-lain," kata Lilik. Ia menilai dilihat dari sisi kemampuan dan keahlian industri pertahanan dalam negeri sudah cukup mampu. "Namun perlu dipertanyakan lagi seberapa jauh kemampuan dan keahlian yang dimiliki itu layak untuk memenuhi kebutuhan, dalam hal ini alutsista TNI dan Polri," ujar Lilik. Ia mengatakan industri pertahanan nasional saat ini belum memiliki modal yang kuat untuk menghasilkan produk dalam jumlah besar sesuai kebutuhan. Dari sisi kualitas, industri pertahanan dalam negeri juga belum optimal, karena kemampuan sumber daya manusia yang belum merata untuk menciptakan produk yang tepat, cepat dan berkualitas. Untuk itu, tambah Lilik, perlu ada dorongan serta dukungan pemerintah guna menghasilkan produk, tidak saja berkualitas, tetapi juga tepat guna dan tepat sasaran sesuai kebutuhan pengguna, dalam hal ini TNI dan Polri. "Perlu ada perkuatan terhadap industri pertahanan dalam negeri, dari segala aspek, baik teknologi, modal, sumber daya manusia hingga menghasilkan produk berkualitas, tepat guna dan tepat sasaran," katanya. Salah satu upaya mendorong kemandirian industri pertahanan nasional, lanjut Lilik, adalah melalui bursa atau pameran industri pertahanan dalam negeri, yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi industri startegis nasional saat ini dan prospeknya di masa mendatang. (*)

Copyright © ANTARA 2006