potensi perempuan tersebut perlu diperluas
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan bahwa perempuan mempunyai potensi yang besar dalam mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Kesempatan dan potensi perempuan tersebut perlu diperluas dan didukung melalui kerja sama G20 ini," kata Menteri Bintang dalam acara G20 Women's Empowerment Kick-Off Meeting yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.

Potensi besar ini mengingat Indonesia mempunyai 270,2 juta penduduk yang hampir setengahnya adalah perempuan. Kemudian 56 persen dari jumlah tersebut adalah perempuan usia produktif.

Namun pandemi COVID-19 mempunyai dampak yang cukup signifikan terhadap perempuan.

Baca juga: Presiden tekankan komitmen pemerintah dorong pemberdayaan perempuan
Baca juga: Menteri: Perempuan berdaya berdampak dan menjadi inspirasi

Terkait hal itu, forum G20 akan membahas peran dan kepemimpinan perempuan dalam pembangunan terutama di masa pandemi COVID-19 sehingga diharapkan akan mempunyai efek global yang lebih luas.

"Kami percaya bahwa melalui kerja sama global ini, tantangan yang dihadapi perempuan terutama dalam menghadapi dampak dan dalam masa pemulihan pasca COVID-19 dapat terfasilitasi melalui kolaborasi antara keterlibatan multipihak yakni pemerintah, pemerintah daerah, sektor swasta, lembaga internasional, CSO akademisi dan stakeholders lainnya," tambah Menteri PPPA.

Dalam forum G20 ini pihaknya berharap agenda isu penguatan peran perempuan terutama selama proses pemulihan COVID-19 dapat dibahas lebih mendalam sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi dan kebijakan global yang juga sejalan dengan Brisbane Goals maupun kebijakan nasional.

Dalam G20, ada dua kelompok khusus yang akan mendiskusikan penguatan posisi dan isu kesetaraan bagi perempuan, yakni G20 Empower (pemerintah dan swasta) dan Women 20 (engagement group).

Baca juga: Menparekraf Sandiaga: Perempuan punya peran penting bangkitkan UMKM

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021