Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Seorang pejuang Taliban meledakkan diri dengan menabrakkan truk berisi bahan peledak ke kantor polisi Pakistan pada Rabu subuh, meruntuhkan bangunan tiga lantai dan menewaskan enam orang, demikian laporan AFP.

Lima petugas polisi dan seorang tentara tewas dalam ledakan tersebut, jumlah yang tidak besar bila dibandingkan dengan besarnya ledakan, tetapi para pejabat mengatakan bangunan tersebut biasanya hanya berisi staf inti pada saat serangan terjadi.

Peledakan tersebut kemungkinan akan semakin menyoroti keraguan akan kemampuan pasukan keamanan dalam melindungi tidak hanya dirinya sendiri, tetapi kota besar dan semakin menyulutkan perdebatan akan keamanan dari persenjataan nuklir Pakistan.

Pihak polisi mengatakan 23 orang terluka, di antaranya sembilan petugas polisi dan seorang anak kecil, akibat ledakan di Peshawar, pintu gerbang pada wilayah suku di perbatasan Afghanistan, tempat pesawat tanpa awak AS menyerang pejuang Taliban dan Al-Qaida.

Mereka mengatakan serangan dilakukan dengan truk kecil berisi sekuranganya 200-250 kilogram bahan peledak dan bagian dari kerangka mobil terpental 300 meter dari pusat ledakan.

Kantor polisi itu, yang berisi Departemen Penyidikan Tindak Kriminal, di antaranya bertugas juga menyelidiki gerakan pejuang, hancur oleh ledakan tersebut, kata seorang saksi kepada Reuters.

Para warga mengatakan ledakan itu menggetarkan jendela ke seluruh kota. Stasiun televisi menunjukkan polisi dan tentara menutup wilayah terjadinya ledakan.

"Kendaraan itu dipenuhi oleh bahan peledak, menabrak pintu gerbang kantor polisi," kata penyidik senior Ejaz Khan kepada Reuters.

Petugas penyelamat mengatakan angka kematian bisa meningkat karena beberapa orang diyakini terperangkap dalam reruntuhan.

Ledakan tersebut terjadi beberapa hari setelah pejuang menyerang markas angkatan laut Pakistan yang dijaga ketat di Karachi, insiden yang menewaskan 10 anggota militer dan dua pesawat terbang hancur. Taliban Pakistan mengaku pihaknya melancarkan serangan untuk membalas dendam kematian pemimpin Al-Qaida, Osama Bin Ladin.

Serangan pada Rabu di Peshawar terjadi satu kilometer dari kantor konsulat Amerika Serikat dan di wilayah yang sama ada bom mobil yang meledak pekan lalu saat iringan rombongan konsulat AS sedang berlalu. Seorang lelaki tewas dan sekitar 12 orang terluka, di antaranya dua warga AS.

Peshawar merupakan gerbang masuk barat laut Pakistan yang rawan kekerasan dan diyakini pusat pejuang Al-Qaida dan Taliban.

Taliban Pakistan juga mengaku bertanggung jawab atas serangan iringan rombongan AS tersebut, serangan pertama terhadap warga asing sejak tim komando AS membunuh Osama pada awal bulan ini.

(SYS/KR-IFB/H-RN)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011