Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi Banding Pemilihan PSSI Ahmad Riyadh mengingatkan Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar agar jujur membawa segala persoalan PSSI kepada FIFA.

"Dengan begitu, Komite Normalisasi yang berfungsi untuk merekonsiliasi keadaan yang tidak normal, dapat berjalan dengan baik, tanpa mencederai satu pihak pun," katanya kepada ANTARA, Jumat.

Salah satu persoalan krusial yang menurutnya harus bisa dibuka ke FIFA adalah indikasi pemalsuan data dan surat Komite Banding periode sebelumnya.

"Sebagaimana diketahui, FIFA menggugurkan empat nama, yakni George Toisutta, Arifin Panigoro, Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie berdasarkan keputusan Komite Banding sebelumnya," ujarnya.

Tetapi, demikian Ahmad Riyadh, lewat suratnya, FIFA malah memutuskan melarang keempat nama itu bertarung di Kongres PSSI, berdasarkan surat Komite Banding tertanggal 28 Februari 2011.

"Padahal, tidak ada yang berkaitan dengan apa pun terjadi pada 28 Februari 2011. Yang benar, tanggal 25 Februari sebelumnya. Kalau pun ada surat per tanggal 28 Februari, itu yang dibuat saudara Nugraha Besoes (mantan Sekum PSSI) ke FIFA," ungkapnya lagi.

Inilah yang kemudian dianggap Ahmad Riyadh dan koleganya sebagai indikasi pemalsuan data atau surat.

"Temuan-temuan itu harus dibawa oleh KN dan dilaporkan dengan jelas, termasuk seluruh keadaan sesungguhnya di sini, bahwa ada keinginan mayoritas pemilik suara seperti sekarang," pungkas Ahmad Riyadh.(*)

M036/T009

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011