Bandung (ANTARA News) - Perusahaan pengelola air asal Korea Selatan (Korsel) K-Water siap menggelontorkan dana berupa investasi untuk penyediaan dan pengelolaan air baku di Provinsi Jawa Barat (Jabar).

"Jadi ada PDAM nya Korea Selatan yaitu K-Water siap menyediakan anggaran dalam hal pengelolaan air baku di kita sekitar Rp50 triliun. Sebelumnya mereka sudah di Lampung dan Bali," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, di Ruang Malabar Gedung Sate, Bandung, Jumat.

Dede Yusuf mengatakan, apabila rencana investasi K-Water tersebut terealisasi, maka kebutuhan air bersih di Bandung Raya meliputi wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat akan terpenuhi.

"Kebutuhan air bersih di Bandung Raya memang sangat kurang. Saat ini, kebutuhan Bandung Raya mencapai 7.000 liter per detik dan kapasitas terpasangnya baru sekitar 3.340 liter per detik produksi air yang diterima masyarakat. Jadi masih dibutuhkan air bersih sekitar 3.500 liter per detik air bersih," kata Dede Yusuf.

Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan air baku itu, dibutuhkan investasi yang cukup mahal seperti penyediaan modal air baku, pengolahan, pengiriman atau transportasi, dan penyediaan pipa-pipa.

"Untuk saat ini air akhirnya menjadi kebutuhan prioritas. Pemerintah pusat melalui Bappenas hanya menganggarkan Rp250 miliar sampai tahun 2015 untuk investasi air yang akan memenuhi Bandung," kata Dede Yusuf.

Lebih lanjut ia mengatakan, jika melihat semakin mendesaknya kebutuhan air bersih itu ditambah laju pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, maka diperkirakan pemerintah tidak akan mampu memenuhi kebutuhan air tersebut.

Oleh karena itu, masih kata Dede Yusuf, diperlukan kerjasama dengan pihak ketiga yakni investor dalam hal pengelolaan air baku untuk wilayah Bandung Raya.

"Jika setiap tahun kita anggarkan Rp100 miliar, hanya ada penambahan 4 persen dari kebutuhan total. Kalau tiap tahun 4 persen, mau butuh berapa lama lagi kita mencukupi kebutuhan air itu?" ujarnya.

Ia menambahakan, K-Water yang memiliki pengalaman memasok air bersih di negaranya dan telah menyiapkan dana untuk pengelolaan air baku di Indonesia sebesar Rp50 triliun.

Pihaknya menilai, potensi tersebut akan segera ditarik ke Jawa Barat karena menjadi solusi pemenuhan air bersih di Bandung Raya.

"Memang kita pahami bahwa APBD tidak sanggup memenuhi kebutuhan publik seluruhnya. Nah program K-Water ini sudah dibuat di Bali dan Lampung. Kita akan coba di Bandung," ujar Dede Yusuf.

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011