Jakarta (ANTARA News) - Hasil audit Laporan Keuangan Perum LKBN ANTARA tahun buku 2010 memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), kata Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf.

"Untuk pertama kalinya ANTARA meraih predikat WTP pada hasil audit Laporan Keuangan 2010," kata Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.

Pada tahun 2010 Perum ANTARA mencetak laba bersih sebesar Rp6,778 miliar, dan ditargetkan mencapai Rp11,65 miliar pada 2011.

Menurut Mukhlis, bagi Perum LKBN ANTARA yang baru berdiri 4 tahun, predikat WTP ini merupakan "landmark" baru bagi transformasi yang dilakukan manajemen sejak tahun 2007.

"Disebut landmark, sebab sebelum ANTARA berbentuk Perum pada 18 Juli 2007, banyak persoalan yang dihadapi sebagai warisan berbagai transaksi keuangan yag disebabkan ketidakjelasan Badan Hukum terutama pada periode tahun 2001 sampai dengan 2004. Semua kualifikasi yang ditemukan pada Laporan Keuangan 2007 sampai 2009 dapat diselesaikan," katanya.

Laporan keuangan Perum ANTARA 2010 diaudit Kantor Akuntan Publik (KAP) Nugroho & Rekan.

Aspek yang menjadi kualifikasi di tahun 2009 menyangkut pembenahan pos utang dan piutang yang telah muncul sejak tahun 2001 telah dapat diselesaikan.

Dengan demikian, indeks nilai kesehatan keuangan Perum ANTARA mencapai 76,5 atau masuk dalam kategori sehat, sedangkan indeks nilai kesehatan keuangan pada 2009 tercatat 66.

Mukhlis menjelaskan, dengan hasil RUPS tersebut manajemen terus melanjutkan transformasi pada pembangunan sistem, budaya kerja berbasis kinerja dan penguatan bisnis jasa informasi.

Dalam rapat yang dipimpin Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Strategis dan Manufaktur Irnanda Laksanawan, pemegang saham juga memberikan dukungan atas visi tersebut dan akan turut mendorong pertumbuhan bisnis baik yang menyasar segmen media, maupun bagi publik melalui berbagai platform teknologi.

Pada tahun 2010 Perum ANTARA membukukan pendapatan sebesar Rp138,96 miliar, meningkat dibanding pendapatan tahun 2009 sebesar Rp130,255 miliar.(*)
(T.R017/B013) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011