Denhaag (ANTARA News) - Penampilan penyanyi keroncong Sundari Soekotjo berhasil mengobati rasa rindu kampung halaman warga perantauan asal Indonesia yang menetap di Belanda saat menghibur pengunjung Tong Tong Fair yang berlangsung di Maliveld Denhaag dari tanggal 25 Mei hingga 5 Juni mendatang.

"Saya merasa surprais dengan tanggapan penonton," ujar Sundari kepada koresponden Antara London, usai penampilannya di panggung utama Tong Tong Fair yang digelar untuk ke 53 kalinya, Minggu.

Kehadiran Sundari Soekotjo di Tong Tong Fair yang sepenuhnya didukung Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata berhasil menghipnotis sekitar lebih dari 1000 pengujung Tong Tong Fair dari berbagai kalangan.

Saat Sundari melantunkan Rayuan Pulau Kelapa, para penonton yang berada di bangku depan langsung ikut bergoyang. Bahkan saat melantunkan lagu Poco Poco, penonton dengan semangat pun terus berpoco poco.

Menurut Sundari, masyarakat Belanda ternyata sangat menghargai musik keroncong, "mereka sampai hafal lagu keroncong yang saya bawakan," ujar Sundari yang berhasil menerima penghargaan anugerah kebudayaan kategori seni tahun 2011 dari Kemenbudpar.

Apalagi saat lagu keroncong yang dibawakan Sundari Sukotjo yang mengunakan bahasa Belanda , "Terasa ada ikatan bathin yang kuat," ujar Sundari lagi.

Sundari yang diiringi Grup Keroncong Sakmunine dari Yogyakarta menampilkan sekitar delapan lagu. Diantaranya Bengawan Solo, Bunga Anggrek dengan versi Bahasa Belanda, Malam Bulan Purnama yang akrab di telingga penonton.

Menurut Sundari Sukotjo, banyak yang sudah mengenal lagunya karena seringnya lagu keroncong yang di siarkan di video klip dan juga pada penerbangan Garuda serta CD nya yang sudah beredar luas di Negeri Belanda.

Diakuinya musik keroncong tidak hanya diminati dikalangan generasi tertentu seperti generasi tua tetapi juga mulai diminati generasi muda, bahkan ada satu rombongan warga Indonesia yang berdomisili di Perancis dengan rombongan menyaksikan penampilan music keroncong.

Diharapkannya dengan banyaknya minat masyarakat akan musik keroncong diharapkan akan mendunia, karena selama ini justru publik asing yang sangat menikmati pasar tradisional.

Kasi Promosi Wilayah Eropa Barat , Molly Prabawaty kepada Antara London mengatakan Kemenbupar juga akan mempertunjukan tarian tradisional Indonesia oleh kelompok Beksan Puro Pakualaman-Yogyakarta dan Fashion show batik oleh designer Batik Rosso dari Yogyakarta.

Dikatakannya Kemenbudpar bekerjasama dengan PT. Vista Express Tours & Travel akan berpartisipasi pada kegiatan Tong-Tong Fair yang dilaksanakan sejak 25 Mei berlangsung hingga 5 Juni 2011 di Den Haag, Belanda, bertema Yogyakarta.

?Kemebudpar mensponsori pengiriman tim kesenian dari Jogjakarta sesuai dengan tema Tong Tong Fair tahun 2011,? ujar Molly Prabawaty.

Selama Tong Tong Fair, Kemenbupar menyediakan pelayanan informasi dan distribusi bahan promosi dan pertemuan dengan tour-operators Belanda yang diadakan bekerja sama dengan VITO Belanda bertempat di Paviliun Indonesia dan Pameran destinasi pariwisata Indonesia.

Kemenbupar dalam memasarkan obyek wisata mendapat dukungan dari industry pariwisata VITO Belanda, Garuda Indonesia, Garuda Orient Holiday, Deva Travel , Dari Java dan Smaragd-Reizen dari Belanda.

Sementara itu industry pariwisata dari Indonesia diantaranya Iramasuka Tour & Travel , Incitour & Travel dan PT. Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan & Ratu Boko.

Molly Prabawaty, mengatakan bahwa misi Kemenbupar di Tong Tong Fair ini adalah promosi pariwisata untuk meningkatkan citra Indonesia dan menarik minat kunjungan wisatawan Belanda.

"Harapan Kemenbudpar pada penyelenggaraan PS Malam Tong Tong Fair ini agar dapat menarik wisatawan Belanda berkunjung ke Indonesia mengingat target yang ingin dicapai adalah sebesar 155.000 wisatawan," ujar Molly Prabawaty.

Dikatakannya dengan adanya penerbangan langsung Garuda Indonesia dari Amsterdam ke Jakarta Indonesia yang ikut bergabung dengan Kemenbudpar diharapkan target wisatawan Belanda akan dapat tercapai. Target wisman tahun 2011 adalah sebesar 7,7 juta dan diharapkan Belanda dapat menyumbang lebih dari 155 ribu wisatawan, demikian Molly Prabawaty. (ZG/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011