Selain itu, kata Lukman, ia juga menerima informasi dari pimpinan kloter 40 JKS yang menyebut adanya empat jamaah kloternya yang belum kembali sejak pelontaran jumrah tersebut.
Mina (ANTARA News)- Satu jamaah haji Indonesia asal Lampung (kloter 40 JKS) dipastikan menjadi korban tragedi Jamarat-Mina, Kamis, namun identitas lengkap jamaah tersebut belum bisa diidentifikasi. "Sekitar pukul 20.40 Waktu Saudi kita berhasil menemukan adanya jamaah asal Lampung yang bisa diidentifikasi melalui slayer yang dipakai, namun mengenai nama dan alamat yang bersangkutan belum dapat diidentifikasi," kata Wakil Kepala Satops Armina bidang Kesehatan, Lukman Hakim Tarigan ketika dihubungi di Mina, Kamis malam WAS atau Jumat dinihari WIB. Menurut dia, saat ini pihaknya telah membuka Posko di depan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) yang membuka informasi bagi siapapun yang ingin mengetahui mengenai korban jamarat. Ia mengatakan, saat ini sudah sekitar 280 jenazah yang berhasil teridentifikasi dan 150 sudah ada fotonya. Lukman menambahkan, pihaknya telah menempatkan sebanyak enam hingga sembilan orang di RS At Tawari Mu`aisim untuk menunggu dan mengamati jenazah-jenazah yang masih akan diturunkan dari kontainer yang membawa jenazah. Selain itu, kata Lukman, ia juga menerima informasi dari pimpinan kloter 40 JKS yang menyebut adanya empat jamaah kloternya yang belum kembali sejak pelontaran jumrah tersebut. Sementara itu, Menteri kesehatan Arab Saudi Hamad Al Maneh mengatakan kepada TV Arab Saudi bahwa sedikitnya 354 orang korban meninggal dunia akibat berdesak-berdesakan saat pelaksanaan ritual pelontaran jumrah, sebanyak 289 lainnya luka-luka dan dibawa ke rumah sakit. Ia mengatakan, beberapa korban yang mengalami luka ringan langsung keluar dari rumah sakit. Jumlah korban luka-luka tersebut belum termasuk yang berhasil diliput oleh kamera pada pukul 15.32 WAS. Korban yang terbaring ditutupi dengan kain dan selimut. "Saya mendengar dan menyaksikan manusia saling menginjak-injak. Polisi datang dan memblokir area. Mereka mulai mengumpulkan korban. Saya tidak bisa menghitung mereka, karena saking banyaknya," kata Suad Abu Hamada, jamaah haji dari Mesir. Ahmed Mustafa, seorang jamaah haji Mesir mengatakan, dia melihat tubuh-tubuh korban diangkut oleh kontainer. Petugas Saudi telah memasang kamera monitor dan menempatkan kurang lebih 60.000 petugas keamanan untuk mengawasi kepadatan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006