Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf menilai Indonesia hendaknya menerapkan sikap persuasif tapi tegas menghadapi negara tetangga Malaysia.

"Apalagi generasi muda Indonesia yang usia 40 tahun ke bawah, relatif sudah tidak memiliki hubungan sejarah dengan Malaysia hendaknya bersikap persuasif tapi tegas terhadap Malaysia," katanya pada diskusi peluncuran buku "Soft Power Approach Indonesia-Malaysia" karya Musni Umar di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.

Menurut dia, masyarakat Indonesia hendaknya bisa menerapkan sikap yang ramah, elegan, tapi tetap menjaga kehormatan bangsa Indonesia.

Penjabaran sikap persuasif tapi tegas, kata dia, adalah dalam menghadapi masyarakat di Malaysia yakni bersikap ramah dengan mendatangi dan mengajak berdialog eleman masyarakat di Malaysia, seperti kampus, organisasi kemasyarakatan, lembawa swadaya masyarakat, media, maupun birokrat.

"Masyarakat Indonesia, agar mengajak berdialog bangsa Malaysia dan menjelaskan posisi dan kondisi bangsa Indonesia seperti apa," katanya.

Mukhlis menjelaskan, ada tiga persoalan hubungan Indonesia dan Malaysia yang menjadi isu menarik, yakni tenaga kerja Indonesia (TKI), perbatasan Indonesia-Malaysia yang hingga saat ini belum tuntas, serta persoalan beberapa budaya Indonesia yang diklaim Malaysia.

Menurut dia, dalam buku "Soft Power Approach Indonesia-Malaysia" karya Musni Umar banyak mengulas bagaimana sebaiknya membangun hubungan komunikasi diplomasi yang baik antara Indonesia dan Malaysia.

Dengan pendekatan "soft power" tersebut bukan dilakukan dengan pendekatan kekerasan meskipun luas wilayah negara Indonesoia lebih besar daripada Malaysia.

"Pola komunikasi dibangun masyarakat Indonesia adalah, "soft power" dengan meningkatkan kompetensi dan isu-isu antara kedua negara, sehingga makin meningkatkan kualitas komunikasi dan diplomasi," katanya.

Juru bicara Eminent Persons Group Indonesia-Malaysia Musni Umar mengatakan, Indonesia dan Malaysia adalah dua negara tetanga yang memilki kelebihan dan kekuarangan masing-masing.

Indonesia, kata dia, adalah negara demokrasi yang memberikan kekebasan dalam bersikap kepada masyarakatnya tapi masyarakatnya belum makmur.

Sebaliknya Malaysia, kata dia, masyarakatnya belum memiliki sikap yang bebas seperti di Indonesia tapi sudah makmur.

"Bagaimana mengkombinasikan kondisi kedua negara agar masyarakat Indonesia juga bisa makmur," katanya.

Musni Umar mengusulkan agar Indonesia dan Malaysia membangun kerja sama melalui sebuah yayasan yang akan memberikan banyak manfaat bagi Indonesia.

Menurut dia, melalui buku "Soft Power Approach Indonesia-Malaysia" membarikan solusi bagaimana Indonesia bisa memanfaatkan komunikasi dan diploasi dengan Malaysia untu kemajuan bangsa Indonesia.(*)

(T.R024/S019)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011