Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Marzuki Alie mengusulkan agar lembaga-lembaga negara di Indonesia melakukan revitalisasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Bangsa Indonesia yang dikenal sebagai bangsa yang ramah, saat ini telah berubah menjadi bangsa yang mudah marah, bertindak anarkis, dan munculnya gerakan separatisme yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila," kata Marzuki Alie di Gedung MPR/DPR/DPR , Jakarta, Rabu.

Marzuki Alie mengatakan hal itu ketika dimintai tanggapannya mengenai peringatan Hari Pancasila pada 1 Juni 2011.

Menurut dia, Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia yang menjadi ideologi bangsa ini dan menjadi sumber dari segala sumber hukum, yang termaktub pada pembukaan UUD 1945.

Namun, Pancasila menjadi menjadi terabaikan sejak bergulirnya reformasi di Indonesia pada 1998 .

Marzuki menjelaskan, setelah reformasi MPR melakukan amandemen konstitusi dan bahkan sampai empat kali amendemen.

"Setelah dilakukan amandemen, Pancasila tidak tergambarkan dan tidak terimplementasikan dalam batang tubuh konstitusi kita, apalagi dalam UU sebagai implementasi dari konstitusi tersebut," katanya.

Dengan semakin kaburnya nilai-nilai Pancasila, kata dia, saat ini setiap kali membicarakan UU sering melupakan masalah keadilan.

Karena itu, kata dia, pimpinan lembaga-lembaga negara penting untuk merevitalisasi Pancasila, tapi tidak dengan pola-pola seperti di zaman orde baru..

"Kita harapkan kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan, betul-betul berlandaskan kepada nilai-nilai luhur sebagaimana yang tercantum dalam Pancasila," kata Marzuki.
(R024)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011