Surabaya (ANTARA News) - Pihak Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya mencurigai seorang peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) menerima bocoran soal ujian tulis lewat telepon seluler (ponsel) atau handphone (HP), karena itu polisi pun memeriksanya, Rabu.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Anom Wibowo, menjelaskan peserta yang dibawa ke Mapolrestabes tersebut berinisial WR dan hingga kini masih dimintai keterangan oleh penyidik.

"Kami masih memintai keterangan dan masih menunggu hasil pemeriksaannya," ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan melalui ponsel-nya.

WR dicurigai sedang berkomunikasi atau melihat bocoran soal SNMPTN melalui ponsel yang dibawanya. Saat mengerjakan soal, ia terlihat oleh pengawas sedang sibuk mengutak-atik ponselnya.

"Diduga ada jawaban soal di ponsel, atau kemungkinan sedang berkomunikasi. Semua masih dalam tahap penyelidikan," tutur perwira yang pernah menjabat Kasat Pidana Umum Ditreskrim Polda Jatim tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, WR berasal dari Ponorogo dan sedang mengikuti pelaksanaan ujian SNMPTN di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Saat baru dimulai, pelaksanaan ujian berjalan normal seperti biasa, namun di tengah ujian, WR mengambil dan mengamati ponsel yang disembunyikannya sejak awal.

"Padahal, sesuai aturan, setiap peserta SNMPTN dilarang membawa alat komunikasi jenis apapun," katanya.

Sikap WR yang terlihat tidak tenang terpantau oleh pengawas ujian. Semula ia dibiarkan, namun semakin lama semakin gusar. Pengawas yang semakin curiga mendekati dan mendapati WR sedang mengutak-atik ponselnya.

Khawatir terjadi kecurangan, pengawas dan panitia setempat menyerahkannya kepada petugas kepolisian untuk ditindaklanjuti.(*)

(L.KR-MSW*E011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011