Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Kabinet Dipo Alam mendesak Polri, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kejaksaan Agung segera mengungkap siapa penyebar SMS fitnah serta menangkapnya agar penyalahgunaan teknologi komunikasi dan sosial media tidak menjadi-jadi.

"SMS fitnah terhadap Presiden Yudhoyono, pemalsu akun twitter saya @dipo46 dan pemilik akun twitter @benny_israel harus segera diungkap siapa. Kalau tidak, media sosial bukannya mengembangkan keterbukaan dan demokrasi. Tetapi sebaliknya, menjadi alat untuk memfitnah dan menyerang siapa saja," katanya di Jakarta, Rabu malam.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai penyebar fitnah melalui SMS dan dunia maya telah menghina dan melecehkan pribadinya. "Itu SMS gelap yang dikirim dari tempat yang gelap, dan oleh hati yang gelap," kata Yudhoyono.

Hal itu disampaikan menanggapi beredarnya SMS gelap yang berisi tudingan terhadap SBY dan politisi Partai Demokrat. SMS ini dari nomor +6584393907 atau berasal dari nomor Singapura.

Politisi Partai Golkar Indra J Piliang mengakui sebagai orang pertama penerima SMS berisi fitnah terhadap SBY dari orang mengaku Nazaruddin. Indra juga mengaku dapat telepon dari Bareskrim Mabes Polri yang ingin melihat ponsel Nokia E-7 miliknya.

Dipo Alam menyambut baik Polri yang sudah memulai pengusutan siapa pengirim SMS fitnah kepada Presiden Yudhoyono dan sejumlah tokoh lainnya. "Mudah-mudahan bisa segera terungkap," katanya.

Menurut Dipo Alam, fitnah, penghinaan, pencemaran nama baik, pemalsuan identitas, dan penggunaan identitas orang lain adalah tindakan kriminal yang bisa dipidana. Apalagi yang difitnah dan dicemarkan nama baiknya adalah seorang presiden. Apalagi yang dipalsukan identitasnya adalah pejabat negara seperti dirinya.

"Akun twitter @dipo46 bukan punya saya. Identitas staf khusus Presiden Denny Indrayana juga dicatut di dunia maya. Jadi Polri, BIN dan Kejagung jangan ragu bertindak. Itu sudah tindak kriminal," katanya.

Menurut laporan media, pemilik akun Twitter @benny_israel sering membeberkan sejumlah data intelijen mengenai kondisi Indonesia. Ada sejumlah tokoh yang sering dia ungkap.

Benny yang telah menjadi anggota Twitter sejak 14 November 2010 mengungkapkan sejumlah data intelijen mulai dari masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (*)
(T.A017/A041)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011