Sydney (ANTARA News) - Australia, Rabu, menunda ekspor semua ternak hidup ke Indonesia selama enam bulan menyusul protes masyarakat di sana menyangkut tayangan mengenaskan di rumah jagal.

Menteri Pertanian Australia Joe Ludwig mengatakan perdagangan bernilai 318 juta dolar Australia setahun itu tidak akan dimulai lagi hingga ada jaminan untuk memastikan perlakuan sepadan kepada binatang di Indonesia.

"Kami perlu membuktikan jaminan yang cukup untuk memastikan para pengekspor menyediakan jaminan rantai pasokan yang bisa diverifikasi dan transparan, dan termasuk, hal penyembelihan untuk setiap pengiriman yang meninggalkan Australia," kata Ludwig kepada radio ABC seperti dikutip AFP.

"Akan membutuhkan beberapa waktu untuk memastikan bahwa kami memiliki jaminan jaringan pasokan di tempat. Saya tidak mau meletakkan kerangka waktu pada itu (tetapi) penundaan saat ini hingga enam bulan."

Larangan itu muncul seminggu setelah Canberra menunda ekspor lima sapi ke 11 rumah jagal Indonesia yang muncul dalam laporan televisi pemerintah melalui cuplikan mengerikan ternak-ternak yang disiksa.

Penyiksaan itu termasuk menendang, memukul, mencungkil mata dan memetahkan ekor beberapa binatang saat pegawai rumah jagal berusaha memaksa mereka masuk ke kandang.

Indonesia berjanji menyelidiki, apalagi tidak ada peraturan di hukum Indonesia yang bisa digunakan untuk menghukum mereka yang didapati menyiksa binatang.

Enam puluh persen perdagangan ternak hidup Australia yang menguntungkan itu dilakukan ke negara tetangga di sebelah utaranya tersebut (Indonesia), dengan 500.000 binatang dikirim ke sana setiap tahun.

Indonesia adalah negara berenduduk muslim terbesar di dunia dan mengklaim mengikuti peraturan pemerintah mengenai penyembelihan binatang yang halal.(*)
Nenny

Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011