Jakarta (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno mengungkapkan, Presiden Kedua mendiang HM Soeharto sering melakukan perjalanan diam-diam (incognito) dengan berkeliling ke daerah-daerah guna melihat hasil pembangunan yang dicanangkannya kala itu.

"Saya masih ingat, Pak Harto selalu melakukan incognito. Pesannya tidak boleh ada satu pun yang tahu kalau Pak Harto mau melakukan incognito," ujar mantan ajudan Soeharto dalam peluncuran buku "Pak Harto, The Untold Stories" di Museum Purnabhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu.

Saat melakukan perjalanan diam-diam itu, Soeharto selalu berpesan agar tidak ada seorang pun boleh tahu, baik pejabat daerah maupun pejabat pusat.

"Yang ikut biasanya hanya tiga mobil, dokter kepresidenan, pengawal, Pak Harto dan saya," kenang Try.

Dia menuturkan, saat incognito, rombongan Soeharto membawa logistik sendiri yang telah disediakan Tien Soeharto.

"Biasanya membawa sambal teri bikinan Ibu Tien. Ketika waktu makan tiba, Soeharto pun tak segan-segan makan bersama anak buahnya," ujarnya.

Menurut dia, perjalanan incognito itu bisa berlangsung berhari-hari tanpa protokoler, tanpa pengawalan formal dan makan dengan bekal seadanya serta menginap di rumah penduduk.  Dan itu membulatkan pikiran dan tindakan Pak Harto dalam mengambil keputusan terbaik bagi kesejahteraan bangsanya.

Ia meminta seluruh rakyat Indonesia meninggalkan kebiasaan menghujat, termasuk menghujat para mantan pemimpin republik ini yang menurutnya telah berjasa besar bagi bangsa.

"Mari saling menghormati untuk kemajuan bangsa. Yang baik kita teruskan. Banyak yang baik dari Bung Karno, banyak yang baik dari Pak Harto," kata Try.

Sebanyak 113 narasumber urun kisah dalam buku setebal 600 halaman itu, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad, mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew, mantan Presiden Filipina Fidel Ramos, dan Raja Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah.

Sejumlah tokoh negeri juga hadir dalam peluncuran buku "Pak Harto, The Untold Stories" itu antara lain Ketua MPR Taufiq Kiemas, Siti Hardiyanti Rukmana, Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, Bambang Trihatmojo, Sutiyoso, Try Sutrisno, Fahmi Idris, Cosmas Batubara, JB Sumarlin, Meutia Farida Hatta dan Aburizal Bakrie.(*)
S037/R010/

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011