Kebutuhan total rehabilitasi dan rekonstruksi bencana Merapi membutuhkan dana sekitar Rp1,3 triliun hingga Rp1,5 triliun untuk perbaikan infrastruktur, pembangunan gedung sekolah yang rusak serta penanganan sosial dan ekonomi masyarakat.
Magelang (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Ma`arif mengatakan untuk pemulihan tahap awal bencana Gunung Merapi dikucurkan dana sekitar Rp444 miliar.

Ia  mengatakan, "Dana tersebut digunakan untuk pembangunan sarana air bersih, jembatan, dan jalan yang rusak akibat bencana Merapi."

"Kegiatan ini bersifat sementara, yang penting ekonomi masyarakat segera pulih kembali," katanya usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan jembatan gantung di Srowol, Progowati, Mungkid, Kabupaten Magelang.

Ia berharap, dana tersebut segera cair dan dapat segera digunakan untuk melakukan berbagai upaya perbaikan, termasuk pengurangan ancaman warga dari banjir lahar dingin.

Syamsul mengungkapkan, "Kebutuhan total rehabilitasi dan rekonstruksi bencana Merapi membutuhkan dana sekitar Rp1,3 triliun hingga Rp1,5 triliun untuk perbaikan infrastruktur, pembangunan gedung sekolah yang rusak serta penanganan sosial dan ekonomi masyarakat, termasuk untuk kegiatan relokasi."

Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut akan dilakukan bertahap mulai tahun ini hingga tahun 2013 nanti.

"Namun, anggaran pertahun belum ditetapkan, masih dalam pembahasan," kata Syamsul.

Ia mengatakan, "Dalam kegiatan tersebut nanti mencakup antisipasi bencana Merapi yang akan datang, melalui teknologi dan kearifan lokal masyarakat, seperti bekerja sama dengan penjaga Gunung Merapi."

Bupati Magelang Singgih Sanyoto mengungkapkan saat ini intensitas banjir lahar dingin sudah amat jauh berkurang. Namun, Pemerintah Kabupaten Magelang masih disibukkan dengan penanganan pengungsi korban banjir lahar.

Ia mengatakan, "Kemampuan Pemkab Magelang terbatas sehingga untuk memberikan layanan yang baik pada masyarakat yang terkena musibah membutuhkan bantuan dari Pemerintah Pusat, organisasi masyarakat, LSM, partai politik, relawan, dan komponen lain."

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011