New York (ANTARA News) - Amerika Serikat meningkatkan serangan terhadap militan di Yaman  menggunakan pesawat tak berawak dan jet tempur, lapor New York Times Rabu.

Peningkatan serangan beberapa minggu lalu berlangsung ketika pemerintah di Sanaa sedang berjuang untuk tetap berkuasa.

Serangan itu dirancang guna mengambil keuntungan dari semakin meningkatnya kekosongan kekuasaan di negara itu dan untuk mencegah militan di selatan yang terkait Al Qaeda mengambil kekuasaan, lapor surat kabar itu.

Rabu sebelumnya, Laksamana Michael Mullen, komandan tertinggi pasukan AS, mengatakan konflik di negara Semenanjung Arab itu membuat jaringan teror Al Qaeda lebih "berbahaya."

Al Qaeda di Yaman "berkembang menjadi lokasi gabungan ganas mematikan dalam organisasi Al Qaeda," kata ketua kepala staf gabungan AS di Kairo.

"Al Qaeda Yaman luar biasa berbahaya dan dibuat lebih berbahaya dalam kekacauan yang sedang  berlangsung."

Di Sanaa Rabu, para demonstran meneriakkan "Tolak Kepulangan Saleh," menunjuk pada Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, yang diterbangkan ke Arab Saudi untuk menjalani perawatan Sabtu menyusul serangan di istananya.

Saleh, yang telah memimpin negara itu selama 33 tahun, menjadi sekutu penting AS dalam "perang melawan teror."

New York Times mengatakan bahwa operasi belakangan itu berlangsung hampir setahun sejak dihentikan akibat intelijen buruk yang telah menyebabkan kematian sejumlah warga sipil.

Menurut surat kabar itu, Saleh telah mengotorisasi misi AS di Yaman pada 2009, namun mengumumkan bahwa semua operasi militer dilakukan oleh tentara Yaman, demikian AFP melaporkan. (ANT/K004)

Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011