Saya patut mengapresiasi kinerja BPLH dalam menjaga baku mutu air di Kali Bekasi.
Bekasi (ANTARA News) - Hasil penelitian Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jawa Barat, menyebutkan kualitas air Kali Bekasi telah memenuhi unsur baku mutu.

"Hari ini kami melakukan penelitian terhadap baku mutu air Kali Bekasi dalam rangka Hari Lingkungan Hidup 2011. Hasilnya memenuhi baku mutu," kata Kepala UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas BPLH Kota Bekasi, Yeni Suryani, di sela agenda pembersihan Kali Bekasi dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup 2011, di Bekasi, Kamis.

Menurut dia, penelitian itu didasarkan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 82 tahun 2011 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. Penelitian tersebut dilakukan di lima lokasi yang menjadi lintasan jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) di Kali Bekasi.

"Ada sembilan parameter, diantaranya residu tersuspensi, residu terlarut, temperatur, kadar oksigen (DO), keasaman (Ph), kandungan tembaga, COD, kandungan klorin bebas dan pospat," katanya.

Parameter itu diperoleh dari lima lokasi aliran sungai Kali Bekasi, yakni Cipendawa, PD Sari Sedap Bantar Gebang, Kemang Pratama Jati Asih, Pekayon Jaya dan Rawa Panjang.

Dari seluruh parameter itu, kata dia, Kali Bekasi hanya bermasalah pada parameter residu tersuspensi atau kandungan lumpur yang mengakibatkan air keruh.

"Kandungan lumpur maksimal sesuai aturan adalah 50 miligram per liter, namu Kali Bekasi melebihi baku mutu yakni 74 sampai 127 miligram per liter," ujarnya.

Hal itu, kata dia, diakibatkan pengaruh pembersihan kali dan pengaruh cuaca hingga sejumlah lumpur di dasar sungai terangkat ke permukaan sungai.

"Namun, secara umum masuk dalam taraf baik dan memenuhi baku mutu air," katanya.

Sementara itu, Plt Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, yang dijumpai usai menyusuri Kali Bekasi di Kecamatan Bekasi Timur, mengapresiasi upaya BPLH dalam menjaga kelestarian Kali Bekasi.

"Saya patut mengapresiasi kinerja BPLH dalam menjaga baku mutu air di Kali Bekasi. Sampah-sampah yang ada hanya sedikit itu pun rata-rata ranting dan sampah rumah tangga," katanya.

Dikatakan Rahmat, pihaknya berencana membangun saringan sampah di bagian hulu sungai guna mengantisipasi masuknya sampah ke wilayah setempat.

"Saringan itu akan kita anggarkan sebesar Rp500 juta pada APBD 2011 dan ditargetkan rampung pada tahun ini," demikian Rahmat.

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011