Saat ini BTN menerima angsuran kredit senilai Rp1 triliun per bulan dan perseroan menargetkan angsuran kredit di kisaran Rp8-9 triliun.
Padang (ANTARA News) - PT.Bank Tabungan Negara (BTN) telah menyalurkan kredit sebesar Rp 31 triliun dari Januari hingga pekan ketiga Juni 2011.

"Dalam lima bulan pada tahun 2011, pihak BTN telah menyalurkan kredit kepada nasabah sebesar Rp31 triliun," kata Direktur Utama (Dirut) BTN, Iqbal Latanro, setelah pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) REI Sumbar di Padang, Jumat (10/6).

Menurut Iqbal Latanro, kredit yang telah disalurkan oleh phak BTN kepada nasabah termasuk program rumah sehat yang dilakukan oleh pemerintah.

"Selanjutnya pemberian kredit yang dilakukan BTN baik kredit korporasi, konsumer, serta dalam bentuk dana KUR,"katanya.

Fokus utama dalam penyaluran kredit, tambah Iqbal Latanro, tetap pada sektor perumahan, yaitu sekitar 90 persen.

"Sumber pendanaan kredit tersebut dari pengembalian angsuran, Dana Pihak Ketiga (DPK), obligasi, repo juga Sarana Multigriya Finansial (SMF),"kata dia.

Ia menambahkan, untuk suku bunga yang diberikan kepada nasabah, PT.BTN tidak bisa menaikan maupun menurunkan.

"Suku bunga ini tergantung dari kondisi pasar PT.BTN sendiri, jadi tidak bisa menaikan maupun menurunkan suku bunga," katanya.

Iqbal juga mengatakan, sistem kredit dari BTN yakni ada unsur pokok dan bunga, unsur pokok itu setiap tahunnya menerima minimal Rp8 triliun.

"DPK kami harapkan akan menyumbang sebesar Rp14 triliun dan sisanya dari penerbitan obligasi, repo, SMF di semester II," ujarnya.

Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan penyaluran kredit fasilitas pembangunan perumahan (FLPP) hingga mencapai Rp6 triliun.

"Kami telah menyiapkan dana sebesar Rp 2,4 triliun, sedang sisanya Rp 3,6 triliun berasal dari pemerintah," kata Iqbal Latanro.

Menurut dia, saat ini BTN menerima angsuran kredit senilai Rp1 triliun per bulan dan perseroan menargetkan angsuran kredit di kisaran Rp8-9 triliun.

"Rasio kecukupan modal cukup solid. Tahun lalu CAR ada di level 17 persen, tahun ini diperkirakan 15 persen," katanya, sementara sebagian dana diambil dari hasil penerbitan obligasi XV perseroan sebesar Rp2 triliun.

Obligasi itu menawarkan kupon di kisaran 8,625-9,125 persen dengan tingkat bunga tetap, dan akan jatuh tempo pada tahun 2021.

"Penggunaan dana obligasi salah satunya juga untuk FLPP ini," demikian Iqbal Latanro.

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011